Memahami Seni Rupa, Pengertian, Unsur dan Contohnya
3. Bidang
Bidang, merupakan unsur seni rupa yang ketiga. Bidang, merupakan perkembangan dari bentuk. Jika bentuk ada pada karya seni dua dimensi, maka pada karya seni tiga dimensi ada unsur bidang. Unsur seni rupa yang satu ini terdiri dari panjang, lebar, tinggi dan kedalaman.
4. Tekstur
Seni rupa adalah karya seni yang, bisa dilihat dan dirasakan oleh manusia. Tekstur jadi unsur seni rupa yang berkaitan dengan interaksi manusia tersebut. Karya seni rupa, tak hanya bisa dilihat visualnya, melainkan juga bisa dirasakan bentuknya. Salah satu contoh seni rupa, yang bisa dirasakan teksturnya adalah patung.
5. Ruang
Unsur seni rupa yang berikutnya adalah ruang. Ruang, terbagi menjadi dua yaitu positif dan negatif. Unsur seni rupa ruang, cukup subyektif, karena berkaitan dengan seniman itu sendiri. Unsur seni rupa yang satu ini, menciptakan kedalaman dari sebuah karya.
6. Warna
Warna jadi unsur seni rupa yang selanjutnya. Dalam seni rupa, secara estetika cukup subyektif, tergantung dari daya cipta si pembuat karya seni. Namun dalam konteks teknikal, unsur seni rupa warna terbagi lagi menjadi beberapa bagian.
Bagian pertama adalah warna itu sendiri. Warna apa yang akan dihadirkan dalam karya seni rupa. Selain itu, unsur seni rupa warna juga memiliki value, yang berkaitan dengan gelap terangnya sebuah warna. Terakhir, warna juga memiliki intensitas. Intensitas warna berkaitan dengan seberapa kuat dan lemahnya warna dalam sebuah karya seni rupa.
7. Nilai
Unsur seni rupa yang terakhir adalah nilai. Unsur seni rupa nilai berkaitan dengan warna. Maksud dari nilai adalah seberapa besar kekuatan warna pada karya seni rupa, dan seberapa berpengaruhnya nilai warna tersebut.
Contoh Seni Rupa
Beberapa contoh seni rupa, banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Namun perlu dipahami bahwa seni rupa bisa dikategorikan berdasarkan fungsinya, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Apa perbedaan dari keduanya?
Seni rupa murni sangat mengandalkan nilai estetika dan keindahan yang tinggi, alhasil fungsionalitas pun diabaikan pada seni rupa murni. Sebaliknya, seni rupa terapan mencoba menggabungkan asas keindahan dengan fungsionalitas, sehingga karya seni tersebut bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Contoh seni rupa murni antara lain: