7 Kerangka Proposal dan Cara Membuatnya
3. Bab I – Pendahuluan
Urutan yang ketiga di dalam kerangka proposal penelitian adalah bab I. Bab I biasa disebut juga dengan bab yang berisi pendahuluan.
Pada bab pendahuluan ini memiliki 4 sub bab, yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.
4. Bab II – Tinjauan Pustaka
Selanjutnya, urutan keempat dalam kerangka proposal adalah bab II atau Tinjauan Pustaka. Bab Tinjauan Pustaka ini terdiri dari beberapa sub bab, mulai dari Review Literatur, Batasan Konseptual, sampai Kerangka Teori atau Kerangka Hipotesis.
Pada bagian ini, peneliti akan memasukan sejumlah kutipan untuk memperkuat pemilihan topik penelitian yang diambil. Maka dari itu, Tinjauan Pustaka perlu dijelaskan mengenai review literatur dan batasan konseptual.
Hal ini membuatu literatur atau referensinya menjadi lebih jelas dan pembahasannya juga lebih spesifik.
5. Bab III – Metodologi
Kemudian, urutan kelima dalam kerangka sebuah proposal penelitian adalah bab III yang berisi penjelasan tentang metodologi penelitian yang terdiri dari beberapa sub bab. Beberapa sub bab tersebut mencakup Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.
Berbagai hal tersebut akan dijelaskan di proposal untuk menginformasikan metode penelitian dan teknik pengumpulan datanya seperti apa. Hal ini serupa dengan penjelasan terkait teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang berhasil dihimpun.
Penjelasan tersebut diusahakan disusun secara padat, singkat, dan mampu memudahkan pembaca dalam memahaminya.
6. Daftar Pustaka
Urutan yang keenam dari kerangka proposal adalah Daftar Pustaka. Daftar Pustaka bisa dikatakan sebagai seluruh referensi yang digunakan dalam menyusun proposal penelitian.
Daftar pustaka sendiri dapat berisi referensi yang bersumber dari buku, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, artikel di internet atau website, dan lain sebagainya.
7. Lampiran
Sementara itu, urutan yang terakhir dalam sebuah kerangka proposal penelitian adalah lampiran. Bagi peneliti, perlu melampirkan sejumlah dokumen yang digunakan untuk melengkapi proposal. Hal ini biasanya hanya satu halaman berisi satu dokumen.
Demikian ulasan mengenai kerangka proposal. Pada saat peneliti menyusun kerangka proposal, ada urutan atau struktural kerangka yang perlu diperhatikan.
Apalagi jika membuat proposal penelitian yang memiliki karakteristik ilmiah dan harus sesuai dengan kaidah struktural yang berlaku.