Sistem Pernapasan pada Manusia dan Fungsinya, Beserta Proses Bernapas

Ghina Aulia
17 April 2024, 10:33
Sistem Pernapasan pada Manusia dan Fungsinya
Unsplash
Ilustrasi, paru-paru.
Button AI Summarize

Sistem pernapasan pada manusia dibagi berdasarkan organ-organ yang berfungsi pada prosesnya. Dimulai dari hidung yang menjadi gerbang keluar-masuk udara, oksigen akan disaring melalui rongga sebelum masuk ke paru-paru.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang sistem pernapasan pada manusia dan fungsinya. Selain itu, terdapat penjelasan tentang jenis proses atau cara bernapas yang bisa dipraktikkan.

Sistem Pernapasan pada Manusia dan Fungsinya

Patut diketahui bahwa sistem pernapasan pada manusia dapat berjalan dengan adanya hidung dan paru-paru. Maka dari itu, kami akan membahasnya lebih lanjut setelah ini.

Sistem Pernapasan pada Manusia Bagian Atas

1. Hidung

Hidung pada sistem pernapasan manusia berperan sebagai tempat keluar-masuknya udara. Ada pun fungsinya untuk menyaring udara dan partikel yang masuk bersamaan. Termasuk kotoran yang dapat disaring oleh lendir dan rambut atau bulu pada rongga hidung.

Selain itu, udara juga bisa masuk melalui mulut. Melansir Hello Sehat, bernapas melalui mulut cenderung dilakukan ketika kita membutuhkan udara lebih, misalnya ketika flu atau pilek yang membuat hidung mampet.

2. Sinus

Sinus termasuk ke dalam sistem pernapasan manusia pada bagian atas. Diketahui bahwa sinus terletak sejalur dengan lubang hidung. Di dalamnya berisi udara dan berfungsi untuk menyesuaikan suhu dan kelembapan udara yang terhirup.

Berpusat pada rongga hidung dan memiliki berbagai fungsi, termasuk meringankan berat kepala, melembabkan dan memanaskan udara yang dihirup, meningkatkan resonansi bicara, dan berfungsi sebagai zona kusut untuk melindungi struktur vital jika terjadi trauma wajah.

Sinus secara spesifik terletak pada tulang tengkorak. Pada tubuh manusia, jumlah sinus sebanyak empat bagian. Di antaranya terletak pada tulang hidung, pipi, tengah dahi, dan tengah kedua mata.

3. Adenoid

Adenoid atau kelenjar gondok adalah selaput atau tambalan jaringan limfoid yang berada di bagian paling belakang dari saluran hidung. Seperti amandel, kelenjar gondok membantu menjaga tubuh tetap sehat dengan menjebak bakteri dan virus berbahaya yang kita hirup atau telan.

Adenoid adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh. Terletak tepat di belakang saluran hidung Anda, kelenjar gondok membantu menjebak kuman yang masuk ke tubuh Anda melalui hidung dan mulut. Adenoid mulai menyusut sekitar usia lima tahun, dan biasanya menghilang saat dewasa.

Kelenjar gondok membantu tubuh mencegah atau melawan infeksi dengan menjebak bakteri dan kuman. Infeksi dapat menyebabkan kelenjar gondok menjadi bengkak. Kelenjar gondok dapat tetap membesar bahkan ketika Anda tidak sakit.

4. Tonsil

Tonsil atau amandel adalah jaringan limfoid yang terletak di dekat pintu masuk saluran pencernaan dan pernapasan dan memainkan peran kunci dalam sistem kekebalan tubuh kita. Mereka bertindak sebagai pertahanan garis depan yang membentuk respons imunologis awal terhadap patogen yang dihirup atau dicerna.

Tonsil adalah berbentuk dua bulatan, massa berdaging di belakang tenggorokan Anda (faring). Bagian dari sistem kekebalan tubuh, amandel Anda seperti kelenjar getah bening. Jaringan ini membantu menyaring kuman yang masuk melalui hidung atau mulut untuk melindungi seluruh tubuh dari infeksi. Amandel juga disebut amandel palatine atau amandel fausial.

5. Faring

Melansir Britannica, faring adalah lorong berbentuk kerucut yang mengarah dari rongga mulut dan hidung di kepala ke kerongkongan dan laring. Ruang faring melayani fungsi pernapasan dan pencernaan.

Di dalam sistem pernapasan pada manusia, faring berperan sebagai rute udara yang masuk di hidung dan mulut ke laring Anda (kotak suara), yang, pada gilirannya, memindahkan udara ke trakea dan paru-paru. Memberikan makanan dan cairan ke kerongkongan sebelum mengirimkannya ke perut.

6. Epiglotis

Epiglotis biasanya bergerak tegak saat istirahat, memungkinkan udara masuk ke laring dan paru-paru. Ketika seseorang menelan, epiglotis terlipat ke belakang untuk menutupi pintu masuk laring, sehingga makanan dan cairan tidak masuk ke tenggorokan dan paru-paru. Setelah menelan, epiglotis kembali ke posisi tegak semula.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...