4 Cara Mengendarai Motor Kopling Saat Belok dengan Baik dan Benar

Destiara Anggita Putri
5 Januari 2023, 20:31
Cara Mengendarai Motor Kopling Saat Belok
Unsplash
Ilustrasi, mengendarai motor bertransmisi manual.

Saat ini, banyak orang tertarik untuk belajar cara mengendarai motor kopling. Pasalnya, mengendarai motor dengan transmisi manual atau kopling dapat membuat si pengendara terlihat lebih sporty.

Namun mengendarai motor kopling sangat berbeda jika dibandingkan dengan mengendarai motor dengan transmisi otomatis, atau motor matic. Hal ini dikarenakan pengendara perlu menjaga keseimbanan antara tangan , kaki, dan penglihatan.

Selain itu, ada beberapa teknik yang perlu dikuasai termasuk termasuk cara berbelok yang benar. Jika Anda tertarik mempelajari hal ini, ada beberapa hal yang perlu diterapkan. Berikut pembahasannya untuk Anda.

Cara Mengendarai Motor Kopling Saat Belok

Lalu lintas merupakan suatu kondisi yang sulit diprediksi, dengan kemungkinan kecelakaan dapat terjadi karena sebab sederhana. Misalnya, saat pengendara berbelok. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara berbelok dengan benar. Dikutip dari laman resmi Wahana Honda, ada empat hal yang perlu diperhatikan ketika mengendarai motor kopling saat belok.

Cara Mengendarai Motor Kopling
Cara Mengendarai Motor Kopling Saat Belok (Unsplash) 

1. Nyalakan Lampu Sein dari Jarak 40 Meter

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyalakan lampu sein sekitar 25-40 meter sebelum berbelok. Hal ini merupakan cara untuk mengkomunikasikan arah tujuan  dengan pengendara lain di jalan raya.

Tidak hanya lampu sein, Anda juga perlu memberikan isyarat akan berbelok melalui gestur kendali motor. 

2. Ketahui Teknik Mengerem yang Benar

Ketika akan berbelok, Anda juga perlu mengetahui teknik mengerem yang benar. Caranya adalah dengan menggunakan porsi rem depan lebih banyak daripada rem belakang.

Dengan demikian, ada kemungkinan shockbreaker depan akan terstimulasi sehingga beban motor akan berada di bagian depan motor Anda. Hal ini juga akan membuat motor lebih stabil ketika akan berbelok.

Tidak hanya motor kopling, teknik mengerem ini juga sangat berguna bagi motor matic yang akan berbelok. Hal ini dikarenakan motor matic tidak memiliki engine brake yang bisa disesuaikan sehingga teknik pengereman lah yang menjadi kuncinya. 

3. Miliki Etika Ketika Akan Berbelok

Ketika akan berbelok, ada beberapa etika yang perlu Anda patuhi. Sebagai contoh, ketika sedang berkendara, Anda menemukan pertigaan dimana memiliki arah kiri dan kanan. 

Kemudian, Anda melihat mobil yang hendak belok kiri. Jika memang demikian, jangan menyalipnya untuk menghindari posisi motor terjepit sudut belok dari mobil tersebut 

Etika lainnya adalah jangan mengambil atau memotong haluan kendaraan lain di tikungan. Pasalnya hal tersebut bisa membahayakan Anda dan pengendara lain.

Masih ada banyak lagi etika di jalan yang perlu Anda ketahui. Namun hal tersebut akan Anda ketahui seiring bertambhanya jam terbnag di jalanan.

4. Perluas Pandangan Saat Masih Jauh

Hal terakhir adalah pastikan Anda memperluas sudut pandang terhadap keadaan sekitar sebelum berbelok. Melakukan hal ini memungkinkan Anda untuk bisa melihat potensi apa yang akan datang dari arah kanan, kiri, atau lainnya. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk melengkapi motor dengan spion. Selain itu, usahakan juga untuk bisa memprediksi haluan dari kendaraan di sekitar Anda.Dengan menguasai trik ini, maka teknik berbelok nantinya akan jauh lebih baik.

Cara Mengendarai Motor Kopling di Tanjakan 

Tidak hanya berbelok, Anda juga perlu mengetahui cara mengendarainya ketika melewati tanjakan Dilansir dari laman resmi Wahana Honda, berikut ini pembahasan tiga caranya.

Cara Mengendarai Motor Kopling
Cara Mengendarai Motor Kopling Saat Belok (Unsplash)

1. Ajak yang Sudah Berpengalaman

Sebelum berkendara, Anda sebaiknya berdoa terlebih dahulu agar perjalanan lancar dan selamat sampai tujuan. Selain itu, Anda juga perlu mengajak teman atau seseorang yang sudah berpengalaman.

Mengendarai motor kopling sebenarnya sangat mudah. Namun, sebagai pemula,  Anda tetap memerlukan pengawasan dan panduan.  Oleh karena itu, Anda perlu mengajak seseorang yang berpengalaman untuk mengajari langkah-langkah yang benar saat berkendara. 

Ketika belajar mengendarai kendaraan ini, Anda juga harus membiasakan tangan kiri untuk melepas kopling di saat yang tepat.. Inilah saat dimana Anda bisa melatih intuisi dan feeling untuk membantu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melepas kopling

Jka intuisi dan feeling sudah terlatih, maka nantinya Anda tidak akan kesulitan mengendarai motor dengan transmisi manual apapun.

2. Menuju ke Tanjakan, Lakukan Hal ini

Setelah berhasil mengendarai kendaraan ini di jalanan datar, inilah saatnya Anda untuk berkendara di tanjakan. Hal ini dikarenakan tidak semua jalan raya dalam kondisi datar. Terkadang ada saat dimana Anda harus melewati kondisi jalan yang menanjak, menurun, dan berbelok. Bila Anda harus melewati tanjakan, lakukan hal ini:

  • Pastikan Anda untuk menjaga kecepatan motor agar tidak turun.  Ketika akan menaiki tanjakan, usahakan motor  dalam kecepatan yang stabil dan cenderung semakin tinggi.
  • Kemudian, pastikan Anda berada persneling 3. Jika memasukkan gigi lebih dari 3, maka persneling yang besar tidak akan kuat untuk mendorong motor dari tanjakan.
  • Ketika kecepatan motor melambat sering menanjak nya jalan yang dilalui, turunkan persneling di gigi 2. Dengan demikian, motor akan mendapatkan daya dorong lebih optimal daripada gigi persneling sebelumnya
  • Jika motor masih saja tidak kuat untuk menanjak, segera ganti ke gigi 1. Pastikan Anda tidak salah mengganti gigi hingga menjadi gigi netral. Pasalnya, hal ini akan membuat motor mundur teratur.
  • Jika sudah sampai di ujung tanjakan, ucapkan rasa syukur dan bersiaplah untuk melewati tanjakan atau turunan yang mungkin  ada di depan nanti.

3. Jangan Naikkan Gigi Persneling saat Masih Menanjak

Ketika melewati tanjakan dengan motor kopling, Ada beberapa larangan yang perlu Anda ketahui. Salah satunya adalah jangan mengoperkan persneling ke gigi yag lebih besar.

Alasannya adalah hal tersebut dapat membuat motor kemungkinan akan kehilangan daya dorong dan membuat Anda panik sehingga motor mati di tengah perjalanan.

Larangan lainnya adalah Anda sebaiknya tidak mendahului pengendara lain pada tanjakan. Hal ini bisa menjadi pengecualian jika pengendara tersebut berkendara sangat pelan dan ada celah untuk disalip.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...