3 Contoh Cerpen Romantis Pernikahan Singkat

Dwi Latifatul Fajri
19 Desember 2022, 11:10
Cerpen Romantis Pernikahan
pixabay.com/Vu Toan
Ilustrasi Cerpen Romantis

Setelah tamu sudah tidak ada kamu berpamitan untuk berpamitan ke kamar lebih dulu. Aku ditemani ayah dan kakakmu juga paman malah asyik menonton acara tv. “nak, cepat istirahat dulu” kata ayah. “nanti aja yah” jawabku.

Otak dan ucapanku sungguh tidak sinkron. Hati ingin cepat menyusulmu tapi ucapan berkata lain. pukul 23.00. “cepat istirahat sanah, pengantin kok begadang nonton tv” kata si abang. Aku yang malu pun akhirnya pergi ke kamar.

Kamu ternyata menungguku dengan sedikit cemberut. Namun setelah itu… hanya cicak dan tuhan yang tahu apa yang kita lakukan. Saat adzan subuh berkumandang aku berpikir keras bagaimana bisa keluar kamar tanpa mengeluarkan suara.

3. Menunggu Kamu

Berita viral baru saja aku lihat di media sosial, seorang TNI yang pulang setelah tugas negara mendapati anaknya telah meninggal dunia. Dalam video jelas terlihat, TNI tersebut menangis meratapi nasibnya.

Semua itu karena saat dulu anaknya lahir ia tidak ada dan saat anaknya pergi ia juga tidak ada.

Aku takut hal itu akan menimpa keluarga kecilku. Suamiku yang bekerja sebagai abdi negara membuatku menjadi seorang ibu Persit. Ya aku adalah istri tentara.

Hari itu aku menelepon suamiku sambil menangis sesenggukan tentu saja hal itu membuatnya bingung. Namun setelah mengetahui penyebabnya ia berusaha menenangkan aku.

Setelahnya aku dibuat makin was-was. Saat itu suami sedang bekerja di kalimantan dan aku di Jakarta. Anak semata wayang kami Rido jatuh sakit, badannya sangat panas.

Biasanya aku tidak panik namun setelah menyaksikan video tersebut aku dibuat panik. Suamiku yang aku hubungi setelah aku membawa Rido ke rumah sakit berusaha menenangkan aku dan berusaha meyakinkan aku untuk sabar.

Beberapa jam berlalu setelah aku menghubungi suamiku, saat itu Ridho masih di ruang ICU. Tubuhku bergetar, aku amat ketakutan namun semua sirna saat kudapati suamiku berlari mendekatiku.

Ia masih memakai pakaian lapangannya, bahkan wajahnya masih cukup kotor namun aku tetap menyambutnya dengan pelukan. “Bang aku takut Ridho …” aku tidak kuat melanjutkan kalimatku dan hanya menangis sesenggukan di pelukan suami yang sangat aku rindukan.

“Abang disini, kamu tenang Rido seperti aku, dia kuat” ucap suamiku sembari mencium keningku.

Saat itu Ridho terkena gejala DBD dan selamat karena langsung dibawa ke rumah sakit. Tuhan lindungi suamiku di setiap langkahnya. Jaga aku dan anakku saat jauh darinya. Cukup itu saja Tuhan dan aku akan menunggu suamiku pulang dengan setia.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement