3 Contoh Cerpen Fantasi Singkat dan Inspiratif

Dwi Latifatul Fajri
19 Desember 2022, 11:15
Cerpen Fantasi
pixabay.com/Peter
Ilustrasi Cerpen Fantasi

Kini aku terombang-ambing di tengah lautan. Berusaha untuk tenang dan berpikir untuk tetap hidup bagaimanapun caranya. Beberapa saat berlalu, awan kumulonimbus datang disertai kilat dan badai pun datang dengan tiba-tiba. Aku tenggelam dan berpikir, mungkin ini adalah akhir dari hidupku.
“Aaaaaa!”

Napasku turun naik tidak beraturan karena hal yang barusan kualami ternyata hanya mimpi. Lagi. Mimpi yang selalu berhubungan dengan laut lepas yang membuat ketakutanku akan hal itu pun bertambah.

“lagi-lagi mimpi buruk,” rapalku pada angin malam yang berhembus begitu dingin melewati jendela kamar yang terbuka.
Kulihat jam dinding sedang pukul dua dini hari. Lagi. Aku terbangun tepat di pukul dua dini hari dengan keadaan jendela yang selalu terbuka.

3. Membunuh dengan Pena

Karya: Wiwin Ernawati

Ada hati yang terluka karena sebuah kata. Sikap yang tak acuh, pandangan tak ramah juga bisa melukai hati. Itulah yang dirasakan Sovia ketika ia melihat tatapan dan ekspresi wajah teman-teman sekelasnya. Membuatnya sangat tidak nyaman. Sovia merasa tak diterima. Dia juga tak pernah berusaha untuk diterima. Sovia masih menjadi dirinya yang lebih menyukai bungkam. Diamnya Sovia dianggap aneh oleh sebagian besar orang. Hal itu terjadi sejak Sovia masih SD dan kini Sovia sudah remaja, dan keanehan Sovia belum berubah. Dia masih diam dan tak mau bergaul.

“Sov, kerjain tugasku dong. Anak pendiem biasanya pinter” Antika, salah satu teman sekelas Sovia melemparkan buku tugasnya tepat di wajah Sovia.
Antika dan teman-temannya tertawa.
Sovia yang kesal dengan sikap Antika hanya melotot ke arah Antika lalu pergi meninggalkan kelas tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.
“Dasar freak” gumam Antika.

Hal seperti itu sudah biasa terjadi. Sovia sering dirundung teman-temannya. Awalnya dia biasa saja tapi lama kelamaan dia menjadi kesal. Ada gumpalan kemarahan bergejolak di dada yang harus segera ia luapkan. Sovia akan balas dendam kepada mereka yang telah menyakitinya.

Menyembunyikan buku, mencoret tas, dan mengatai Sovia keras-keras saat dia lewat. Membuatnya sangat marah.

“Tunggu dan lihatlah. Apa yang akan terjadi pada kalian semua”

Satu persatu anak yang biasa merundung Sovia meninggal dengan cara yang tak biasa. Kebanyakan dari mereka meninggal karena hal sepele. Ada yang keselek bakso, kena lemparan bola, kesandung batu, terpeleset di kamar mandi. Semua tewas setelah mengalami kejadian sepele itu.

Apakah Sovia penyebab dari kematian anak-anak nakal itu?

Tentu saja iya. Tapi itu semua tak bisa dibuktikan karena Sovia tak terlihat menyentuh mereka. Mereka seolah mati secara alami. Tapi aneh.

Kini tinggal satu yang tersisa. Yang paling jahat dan yang paling menyebalkan. Antika. Anak sombong yang suka menghina orang lain.

Sovia memapah Antika menuju ruang UKS. Antika kelelahan saat pelajaran olahraga. Fisiknya tak sekuat mulutnya yang suka menghina. Dan objek favorit hinaan Antika adalah Sovia. Kini justru Sovia lah yang menopang tubuh Antika saat ia lemah.

Entah mengapa Sovia merasa iba melihat kondisi Antika yang sedang lemah. Hingga dia menawarkan diri untuk membantu. Miris memang, tapi begitulah hidup. Tak sepantasnya kita menghina orang lain.

Mengetahui kebaikan Sovia, Antika meminta maaf atas kelakuannya selama ini.
Sovia hanya tersenyum mendengar permintaan maaf Antika. Tak pernah ada yang tau dibalik diamnya Sovia ada sesuatu yang mengerikan sedang bersembunyi.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement