Menilik 5 Contoh Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama

Destiara Anggita Putri
15 Februari 2023, 12:10
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Unsplash
Ilustrasi, buku.

Waktu yang tersisa terkadang aku manfaatkan untuk berlama-lama di dua departemen terakhir di lantai enam dan tujuh.

Lantai enam adalah lantai departemen trans & energy yang merupakan tempat meninggalnya dua ilmuwan India. Sementara lantai tujuh merupakan departemen neuroscience.

Departemen paling atas merupakan tempat ternyaman bagiku. Karena yang diteliti adalah semua kompleksitas otak manusia, semua instrumen di laboratorium terkesan sederhana.

Ada tempat untuk melihat koleksi foto, beberapa sofa nyaman untuk melihat video, dan ada juga ruangan serba putih dengan dinding yang terlihat sepertinya empuk dengan lantai yang juga terlihat nyamannya seperti bantalan sofa.

Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama (Unsplash)

Contoh 5

Bila dunia melihat milenial sebagai generasi gagal, itu tidak salah. Hal-hal dasar seperti membuka kaleng sarden, mengemas barang, menyalakan bara api; mereka kesusahan.

Belum lagi social anxiety, baperan, insomnia dini; semuanya diborong. Yang paling dibenci generasi sebelumnya, tentu, manajemen waktu yang buruk. Aku bagian dari generasi ini.

Pagi ini matahari cerah, ruangan kosan terasa lebih hangat bangun. Sinar matahari tidak benar-benar masuk karena terhalang gedung Gandaria 8 Tower.

Alarm berbunyi sejak pukul enam namun sejam kemudian baru bangkit.

Masuk kantor jam delapan. Jarak ke kantor bisa ditempuh dalam waktu 12 menit saja. Diawali dengan berjalan kaki dari Jalan Pandan menyebrang ke jalan Gandaria II. 

Lalu, belok kiri ke Gandaria Tengah II dan tibalah di tujuan. Harusnya bisa masuk tepat jam delapan, kenyataanya tidak. Dasar millennial.

Setelah itu bukannya langsung bekerja malah sibuk buka sosial media.

Butuh asupan motivasi, itu yang terbersit. Rale L, hanya itu nama yang masih kental di memori. Menyesal tak kuminta nomor ponselnya.

Pulang kerja larut malam jum’at pekan lalu tidak pernah semenyenangkan itu. Jalanan di depan Menara BTN tidak begitu ramai.

Tanganku melambai kepada dua taksi yang melintas, keduanya lewat begitu saja. Lalu, taxi ketiga melambat dan berhenti ke sisi jalan tempat ku berdiri menunggu.

Satu langkah turun dari trotoar langsung mengantarkanku di depan pintu belakang.

Ku masuk dan mobil pun melaju di kawasan Harmoni. Punggung ini sudah terbebas dari tas ransel berisi laptop berat. Lega rasanya.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement