Memahami Cerita Hikayat, Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya

Anggi Mardiana
20 Februari 2023, 11:14
Cerita Hikayat Abu Nawas
Youtube TFE
Ilustrasi, cerita hikayat Abu Nawas.

5. Bersifat Tradisional

Kisahnya memiliki unsur tradisional karena menceritakan kisah pada zaman dulu. Di dalam ceritanya mengandung budaya dan tradisi yang dianut oleh masyarakat. Tradisi inilah yang diangkat menjadi hikayat yang melegenda lalu diberikan pesan moral agar pembaca mengambil hikmahnya.

6. Pralogis

Maksud pralogis di sini adalah cerita hikayat mengandung sesuatu yang sulit diterima oleh akal sehat. Isi ceritanya banyak mengandung fenomena ajaib. Unsur pralogis ini menjadi daya tarik tersendiri untuk ceritanya.

Unsur pralogis yang tidak masuk akal ini bisa terjadi karena zaman dahulu masih terbatasnya akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga masyarakat membuat cerita berdasarkan khayalannya saja.

7. Banyak Nama Pengarang yang Tidak Diketahui

Ciri-ciri lain dari hikayat ialah penulis atau pengarangnya banyak yang tidak diketahui sehingga kisah hikayat ada yang termasuk ke dalam cerita anonim. Biasanya, cerita ini diceritakan secara lisan turun temurun tanpa diketahui siapa pengarang aslinya.

Contoh Cerita Hikayat Abu Nawas

Hikayat Abu Nawas
Hikayat Abu Nawas (SINDOnews)



Ada banyak contoh teks hikayat terkenal yang masih ada sampai sekarang. Salah satunya dongeng dari seorang pria bernama Abu Nawas. Cerita ini mengandung unsur lucu yarng menghibur melansir dari Ruangguru.com.

Suatu hari, baginda Raja mendatangi rumah dan tanah milik Abu Nawas. Baginda Raja membongkar rumah dan tanah Abu Nawas begitu mendengar bahwa emas dan permatanya berada di dalam tanah Abu Nawas.

Begitu baginda Raja selesai membongkar, ternyata emas dan permata tersebut hanyalah sebuah rumor. Setelah tidak menemukan hasil, baginda Raja bukannya mengganti kerugian dan meminta maaf tetapi dia malah pergi begitu saja.

Abu Nawas menjadi marah dan ingin membalaskan dendam. Ketika sedang makan bersama istrinya, dia melihat seekor lalat di meja makan. Dia pun menemukan sebuah ide untuk mendatangi baginda Raja, Abu Nawas hendak melaporkan perlakuan tamu tidak diundang.

Pada saat itu, baginda Raja bertanya kepadanya, “Siapakah tamu yang tidak diundang itu?”

“Lalat-lalat ini, Tuanku,” jawab Abu Nawas saat datang sambil membawa lalat di atas piring yang tertutup tudung saji.

Setelah membuka tudung saji, Abu Nawas pun meminta izin kepada baginda Raja untuk mengusir lalat-lalat itu. Baginda Raja yang sedang berkumpul bersama para menteri langsung menyuruh Abu Nawas mengusir lalat itu.

Dengan bermodalkan tongkat besi, Abu Nawas lari mengejar dan memukuli lalat itu. Mulai dari vas bunga, patung hias hingga perabotan istana hancur karenanya. Baginda Raja menyadari kekeliruannya. Abu Nawas yang puas memberikan pelajaran pun meminta izin pulang.

Masih banyak cerita hikayat lain yang menarik. Hikayat merupakan karya sastra klasik yang masih disukai oleh berbagai kalangan. Selain menghibur, di beberapa cerita mengandung pesan moral yang bisa dicontoh dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement