Menilik Doa untuk Pengantin dalam Agama Islam dan Adab-adabnya

Ghina Aulia
6 April 2023, 15:45
Doa untuk pengantin.
Unsplash
Ilustrasi, akad nikah.

Amalan dan Adab Pengantin

Selain mendoakan, terdapat adab-adab saat dilangsungkannya pernikahan. Patut diketahui, hal ini berguna bagi Anda yang akan mengadakan atau hadir sebagai tamu undangan.

1. Khutbah Nikah

Khutbah nikah bersifat sunnah. Namun, tetap dianjurkan dan sebaiknya dilangsungkan. Materi bisa disampaikan langsung oleh calon mempelai pria, wali, dan orang-orang yang berkapasitas serta ada kaitannya dengan kedua mempelai.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah anjuran melakukan tasyahud saat berkhutbah. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Tirmidzi berikut ini.

كُلُّ خُطْبَةٍ لَيْسَ فِيْهَا تَشَهُّدٌ فَهِيَ كَالْيَدِ الْجَذْمضاءِ.

Artinya, “Setiap khutbah yang di dalamnya tidak berisi Tasyahud, maka itu seperti tangan yang buntung”.

Sifat ‘sunnah’ dari khutbah nikah berasal dari penuturan Bani Sulaim yang dinikahkan oleh Rasulullah kepada istrinya yang bernama Umamah binti ‘Abdil Muththalib.

Aku meminang Umamah binti ‘Abdil Muththalib kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau menikahkanku tanpa adanya khutbah”.

2. Menikah di Bulan Syawal

Syawal merupakan bulan ke sepuluh di dalam penanggalan hijriyah. Syawal juga menjadi masa-masa yang dianjurkan sebagai jadwal pelaksanaan pernikahan

Hal ini mengacu pada hadits-hadits yang diriwayatkan perawi kenamaan di zaman dahulu. Berangkat penuturan Aisyah RA, berikut dalilnya.

Aisyah RA mengatakan, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku pada bulan Syawal dan tinggal bersamaku pada bulan Syawal. Lalu adakah di antara isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih beruntung di sisi beliau daripada aku?

Diketahui bahwa sebelum itu, kaum jahiliah menganggap bahwa menikah di bulan Syawal bukan hal yang baik. Sebagaimana kesimpulan oleh An-Nawawi RA yang menjelaskan bahwa penuturan Aisyah berasal dari tradisi jahiliyyah tersebut.

Dianggap tak berdasar, ucapan Aisyah seakan meluruskan tradisi yang sebenarnya tidak jelas. Maka dari itu, tidak masalah untuk melangsungkan pernikahan di bulan Syawal.

Contoh Rincian Anggaran Biaya Pernikahan
Cincin pengantin (Pexels)

3. Meminta Pakaian dan Perhiasan

Melansir dari Almanhaj, adab satu ini meruju pada mempelain wanita. Mereka diperbolehkan untuk meminjam pakaian dan perhiasan saat melangsungkan pernikahan.

Sebagaimana Aisyah RA menyampaikan, “Aku menemui ‘Aisyah Radhiyallahu anha dan dia memakai pakaian terbuat dari katun tebal yang harganya lima dirham, lalu dia mengatakan: ‘Angkatlah pandanganmu kepada sahaya wanitaku, lihatlah ia, sebab ia merasa senang bila memakainya di rumah. Dahulu aku mempunyai pakaian pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidaklah seorang wanita dirias untuk pernikahan di Madinah, melainkan ia datang kepadaku untuk meminjamnya’”.

Maka dari itu, tidak memiliki pakaian dan perhiasan yang memadai bukanlah hal buruk yang sebaiknya ditutup-tutupi. Apabila mendesak, Anda bisa meminjamnya dari saudara dekat dengan cara yang sopan dan baik. Hal ini mengacu pada penjelasan Al-Hafizh RA melalui Fat-hul Baari, “Dalam hadits ini (menjelaskan) bahwa meminjam pakaian untuk pengantin wanita adalah perkara yang diperintahkan serta dianjurkan, dan itu bukan dianggap sebagai aib. Hadits ini berisi ketawadhuan ‘Aisyah, dan mengenai perangainya ini cukup masyhur, serta kesantunan ‘Aisyah terhadap pembantunya”.

Demikian penjelasan tentang doa untuk pengantin dan adab yang bisa diamalkan saat melangsungkan pernikahan. Selain berterima kasih kepada tuan rumah, Anda juga bisa mendoakan hal-hal baik untuk mereka.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...