Romusha Adalah Sistem Kerja Paksa, Begini Penjelasannya

Tifani
Oleh Tifani
7 Agustus 2023, 16:27
Ilustrasi Romusha adalah
Katadata
Ilustrasi Romusha

Mereka juga tidak hanya dipekerjakan dalam hitungan bulan, tetapi lebih dari satu tahun. Di tempat kerjanya, romusha mengalami penderitaan yang besar akibat beban berat yang tidak diimbangi dengan asupan makan yang cukup atau fasilitas kesehatan.

Kondisi tersebut membuat mereka mengalami kelaparan dan mudah terserang penyakit. Belum lagi perlakuan tidak manusiawi dan siksaan yang harus mereka terima dari para pengawas proyek.

Hasilnya, banyak romusha yang menderita kurang gizi, busung lapar, bahkan meninggal dunia akibat kelelahan, kelaparan, dan terserang penyakit. Jawa adalah sumber utama para pekerja romusha, yang dikirim Jepang ke beberapa wilayah jajahannya di Asia Tenggara.

Sayangnya, jumlah romusha yang dikerahkan Jepang secara keseluruhan dari berbagai negara tidak pernah diketahui pasti, begitu pula dengan korbannya. Perkiraan jumlah romusha di Indonesia sangat bervariasi, antara 2 juta hingga 10 juta.

Kemiskinan

Kemiskinan merupakan dampak pengerahan romusha di bidang sosial. Meski teratur menerima upah, hasil yang didapatkan romusha sangat sedikit.

Besaran upah yang diterima tergantung pada kemampuan tenaga mereka. Umumnya, upah yang rendah langsung dipotong untuk dikirim ke keluarga mereka di desa.

Sayangnya, yang yang dikirim banyak yang tidak sampai ke tangan keluarga mereka karena diselewengkan oleh beberapa pejabat yang bersangkutan. Hasilnya, perempuan tidak hanya bingung dengan keberadaan atau keadaan suaminya, tetapi juga harus menanggung beban ekonomi yang demikian berat.

Bahan Pangan Sangat Langka

Dampak negatif kebijakan romusha di bidang pertanian adalah menurunnya produksi karena berkurangnya jumlah petani di desa. Pada masa penjajahan Jepang, terjadi berbagai blokade oleh Sekutu yang mengakibatkan kelangkaan pangan.

Kelangkaan pangan semakin menjadi ketika romusha direkrut secara besar-besaran. Para romusha umumnya adalah laki-laki.

Akibatnya, desa mengalami kekosongan tenaga pria yang seharusnya bisa mengerjakan sawah. Kelangkaan bahan pangan pun berimbas pada terjadinya kelaparan yang luar biasa di daerah pedesaan.

Perubahan Struktur Sosial

Penderitaan yang dialami oleh para romusha beredar dari mulut ke mulut, sehingga banyak pria yang melakukan segala cara untuk menghindar. Para pria, terutama yang masih muda, pergi dari desanya, meninggalkan perempuan, anak-anak, orang tua, dan orang-orang cacat.

Struktur sosial di desa pun bergeser, di mana banyak pekerjaan kemudian dilakukan oleh tenaga perempuan, bahkan anak-anak. Mereka harus bertahan hidup sendiri, karena tidak mengetahui kapan kepulangan suami atau ayahnya.

Tidak sedikit pula yang tidak kembali pulang karena meninggal atau sama sekali tidak diketahui jejaknya.

Halaman:
Editor: Sorta
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...