Indonesia Susun Roadmap Ekonomi Biru, Pengelolaan Kelautan Hingga 2045

Cahya Puteri Abdi Rabbi
26 Oktober 2021, 17:18
ekonomi, keluatan, KKP
ANTARAFOTO/Basri Marzuki/rwa.
Nelayan berdiri di depan perahunya usai melaut di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (6/10/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah menyusun roadmap ekonomi biru untuk mewujudkan penerapan prinsip ekonomi biru pada sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan untuk pembangunan ekonomi nasional.

Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyiapkan peta jalan atau roadmap pengelolaan sektor kelautan dan perikanan Indonesia dalam jangka waktu panjang hingga 2045 mendatang.

Roadmap ini dibuat guna mewujudkan penerapan prinsip ekonomi biru pada sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan untuk pembangunan ekonomi nasional.

"Kebijakan ekonomi biru harus menopang pembangunan ekonomi Indonesia," ujar Presiden Joko Widodo melalui tayangan visual saat meluncurkan program Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera pada Perayaan HUT ke-22 KKP di Belitung Timur, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (26/10).

Jokowi menambahkan perlu adanya terobosan dalam mengimplementasikan prinsip ekonomi biru pada sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

 Sejauh ini, program-program yang telah dicanangkan oleh KKP antara lain rencana kebijakan penangkapan terukur, peningkatan produktivitas komoditas budidaya berorientasi ekspor, serta pembangunan kampung-kampung budidaya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, sebagai langkah awal implementasi ekonomi biru, KKP akan meluncurkan kebijakan penangkapan terukur pada 2022.

Melakui kebijakan ini, KKP mengatur area panangkapan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) dalam sistem zona dan kuota yang diperuntukkan bagi industri, nelayan lokal dan penghobi.

Kemudian, di subsektor perikanan budidaya akan dilakukan revitalisasi tambak tradisional menjadi lebih modern dan terintegrasi.

 Dari sekitar 247 ribu hektare tambak tradisional yang ada saat ini, 14 ribu hektare diantaranya akan direvitalisisai sehingga lebih produktif dan prosesnya ramah lingkungan.

"Untuk komoditas perikanan budidaya yang akan digenjot produktivitasnya adalah udang, lobster, kepiting dan rumput laut, yang seluruhnya unggulan ekspor," kata Trenggono.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...