PT IBU Mengaku Keuntungan dari Jualan Beras "Maknyuss" Kurang Dari 10%

Miftah Ardhian
25 Juli 2017, 15:22
Beras
Agung Samosir|KATADATA

PT Indo Beras Unggul (IBU) membantah adanya keuntungan berlipat ganda dari berjualan beras seperti yang dituduhkan polisi. Selain itu, dengan pangsa pasar di bawah 1%, anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food Tbk ini juga membantah tuduhan monopoli.

Juru Bicara PT IBU Jo Tjong Seng menyatakan, perusahaannya memang membeli gabah kering panen seharga Rp 4.900 per kilogram dari petani di daerah Bekasi, Subang dan Banten. Namun, saat digiling dan disortir, hanya 50 persennya yang dapat menjadi beras sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Misalnya, bulir yang pecah tak boleh lebih dari 5%.

 “Alhasil, harga bahan baku beras PT IBU menjadi Rp 9.800 per kilogram,” kata Jo Tjong Seng saat public expose, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (25/7). (Baca juga: Kasus Beras Maknyuss, Polisi Incar Dua Anak Usaha Tiga Pilar)

Harga bahan baku itu pun masih ditambah 3 komponen biaya utama yakni biaya produksi dan pengemasan, pengiriman hingga biaya operasional yang ditaksir mencapai Rp 1.700 per kilogram. Dengan demikian, total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 11.500 per kilogram.

Jo Tjong Seng menjelaskan, harga jual beras produksi PT IBU ke distributor senilai Rp 11.600 per kilogram di Pulau Jawa dan Rp 12.200 per kilogram di luar Pulau Jawa. dengan demikian, perusahaan hanya mendapat keuntungan antara 0,86-6 persen dari penjualan beras ini.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...