Burung Elang Jawa, Taksonomi hingga Ancaman Kepunahan

Image title
1 Oktober 2021, 17:03
Seekor burung elang jawa berada di dalam kandang di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (19/11/2019). Saat ini, Pusat Konservasi Elang Kamojang menampung 136 ekor burung elang dari 12 jenis, berdasarkan hasil sitaan dari p
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seekor burung elang jawa berada di dalam kandang di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (19/11/2019). Saat ini, Pusat Konservasi Elang Kamojang menampung 136 ekor burung elang dari 12 jenis, berdasarkan hasil sitaan dari perdagangan elang dan kepemilikan pribadi di berbagai kota di indonesia.

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar (mega biodiversity) kedua di dunia setelah Brazil. Mengutip laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, negara dengan hutan terluas ke sembilan ini memiliki sekitar 400.000 jenis hewan dan ikan. Salah satu hewan khas yang dimiliki yaitu Burung Elang Jawa.

Burung Elang Jawa merupakan spesies endemik yang hanya terdapat di Pulau Jawa. Sebagai salah satu hewan endemik, spesies ini termasuk hewan yang menghadapi risiko kepunahan lantaran berkurangnya habitat dan maraknya perburuan liar. Bahkan, burung ini terdaftar dalam satwa “terancam punah” dalam Buku Data Merah.

Advertisement

Melansir Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor P.58/Menhut-II/2013 Tentang Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi) Tahun 2013-2022, satwa ini dianggap identik dengan lambang NKRI, yaitu Burung Garuda. Pada 10 Januari 1993, pemerintah mengeluarkan peraturan yang menetapkan satwa Elang Jawa sebagai simbol nasional.

Satwa ini juga masuk daftar Appendik II Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), yang mengatur larangan seluruh perdagangan internasional tanpa adanya izin khusus.

Taksonomi dan Ciri-Ciri Burung Elang Jawa

Burung dengan nama ilmiah spizaetus bartelsi ini merupakan spesies elang berukuran sedang dengan panjang sekitar 60 cm yang berhabitat di Pulau Jawa. Satwa ini memiliki badan tegap dan berbulu lebat. Bulu punggungnya berwarna gelap, sementara bulu di sisi kepala berwarna cokelat kemerahan dengan coretan vertikal di bagian tenggorokan.

Burung Elang Jawa memiliki jambul dengan panjang sekitar 12 sentimeter (cm) di atas kepala serta rentang sayap selebar 110-130 cm. Burung ini memiliki suara nyaring dan tinggi. Jika dilihat dari suara dan cara terbangnya, sekilas mirip dengan Elang Brontok, hanya saja warnanya lebih cerah.

Hewan ini termasuk burung pemangsa di hutan hujan tropis dalam kelompok genus spizaetus di Asia Tenggara.

Seiring pembangunan yang pesat di Pulau Jawa serta banyaknya perburuan dan perdagangan liar membuat burung ini terancam kepunahan. Kawasan hutan yang kian sempit dan sifat biologisnya yang cuma bertelur dua tahun sekali turut jadi pemicunya.

Berikut tabel taksonomi Elang Jawa:

KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasAves
OrdoFalconiformes
FamiliaAccipitridae
GenusSpizaetus
SpesiesS. bartelsi
Nama binomialSpizaetus bartelsi

Sebaran dan Habitat Burung Elang Jawa

Zaman dulu, Burung Elang Jawa ditemukan hampir di seluruh hutan dan lereng gunung Pulau Jawa. Keberadaannya cukup sulit ditemukan karena habitatnya sebatas wilayah hutan primer dan daerah peralihan antara dataran rendah dan pegunungan.

Mengutip Bidrlife Internasional, Elang Jawa tersebar di 62 kantung populasi di Pulau Jawa. Sebanyak 40 di kawasan konservasi dan 22 di kawasan hutan lindung.

Elang Jawa menyukai habitat hutan dengan area pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi. Burung ini bisa hidup hingga ketinggian 3.000 meter du atas permukaan laut (mdpl).

Sebagai burung pemangsa, Elang Jawa sering bertengger di pohon tinggi. Selain memakan burung-burung kecil, Elang Jawa juga memangsa mamalia kecil seperti tupai, anak monyet, musang, hingga reptil seperti kadal, bunglon dan ular.

Elang Jawa sering menggunakan hutan sekunder untuk berburu dan bersarang yang berdekatan dengan hutan primer untuk keberhasilan perkembangbiakannya. Daerah jelajah Elang Jawa di beberapa lokasi yang berbeda mencakup berbagai macam tipe habitat termasuk hutan produksi, kawasan budidaya, dan perkebunan.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement