Pestisida Alami, Solusi Atasi Hama dan Penyakit Tanaman dengan Aman
Pestisida alami atau organik adalah jenis pesitisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan dan mikroorganisme baik bakteri atau jamur. Penggunaan pestisida jenis ini mulai banyak diminati sebab memiliki beberapa keunggulan. Ditambah lagi tren pertanian organik yang mulai menjamur, membuat kebutuhan pestisida organik semakin bertambah dari waktu ke waktu.
Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Alami
Produk pertanian berbahan alami ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Mengutip dari pertanian.go.id, berikut penjelasannya.
Kelebihan Pestisida Alami
- Mudah terurai sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.
- Relatif aman bagi manusia dan ternak dikarenakan residunya bisa cepat hilang.
- Aman untuk tanaman sebab tidak meracuni atau merusak tanaman yang dibudidayakan.
- Dosis yang digunakan tidak terlalu mengikat dan berisiko.
- Tidak menyebabkan resistensi atau kekebalan hama.
Kekurangan Pestisida Alami
- Daya kerja lambat sehingga perlu aplikasi yang lebih sering.
- Tidak dapat disimpan dalam waktu lama.
- Kurang praktis karena harus membuat terlebih dahulu.
Macam-macam Pestisida Alami
Kebutuhan pestisida organik yang semakin tinggi membuat pengembangan produk ini juga mulai banyak dilakukan. Sejauh ini pestisida dari bahan alami terbagi menjadi dua jenis yakni pestisida nabati dan hayati.
Pengelompokan tersebut dilakukan berdasarkan bahan pembuatannya. Mengutip dari jurnal Embryo 6(1), berikut penjelasannya.
1. Pestisida Nabati
Pestisida nabati atau pesnab adalah jenis pestisida yang berasal dari ekstraksi bagian tanaman. Misalnya daun, buah, biji, atau akar yang memiliki metabolit sekunder dan bersifat racun bagi organisme penggangu tanaman (OPT).
Pesnab umumnya digunakan untuk mengendalikan hama yang sifatnya insektisidal seperti serangga. Dan biasanya digunakan untuk mengendalikan penyakit yang bersifat bakterisidal atau yang disebabkan oleh bakteri patogen.
Pestisida organik ini terbuat dari bahan alami yang tidak berbahaya bagi tanaman maupun lingkungan. Penggunaan esktrak bahan alami terus menerus juga dipercaya tidak menimbulkan resistensi.
Beberapa jenis tanaman yang bisa dijasikan sebagai bahan pembuatan pesnab antara lain daun nimba, biji srikaya, biji sirsak, biji buah nona, dan masih banyak lagi.
2. Pestisida Hayati
Pestisida hayati adalah jenis pestisida yang formulasinya mengandung mikroba baik dari kelompok jamur, bakteri, atau virus yang bersifat antagonis bagi OPT. Mikroba didalam pestisida hayati juga mempu menghasikan senyawa yang meracuni OPT.
Beberapa jenis mikoba antagonis bahkan memiliki spesifikasi OPT target yang khusus. Misalnya jamur antagonis Beauveria bassiana yang digunakan untuk mengendalikan hama dari kelompok serangga. Jamur antagonis Fusarium sp. yang digunakan untuk mengatasi jamur patogen tanaman. Atau bakteri Bacillus sp. yang juga digunakan untuk mengendalikan jamur patogen.
Meskipun mikroorganisme tersebut bisa membunuh OPT, namun keberagaan mikroba antagonis tidak berbahaya untuk tanaman budidaya. Hal tersebut dikarenakan jenis mikroba yang digunakan memiliki sifat spesifik.
Maksudnya mikroba tersebut hanya akan menyerang target yang dituju sehingga tidak menggangu pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Saat ini pestisida hayati juga sudah banyak diperjualbelikan dengan berbagai merek dagang dan bahan aktif yang terkandung didalamnya.
Cara Membuat Pestisida Alami dari Bawang Putih
Membuat pestisida alami tidaklah sulit. Bahan-bahan seperti bawang putih bisa digunakan untuk mengatasi hama dan patogen tanaman. Melansir dari balitsa.litbang.pertanian.go.id, berikut cara membuat pestisida alami dari bawang putih.
Formulasi 1
Bahan dan alat:
- Bawang putih sebanyak 85 gram.
- Minyak sayur sebanyak 50 ml.
- Detergen atau sabun sebanyak 10 ml.
- Air sebanyak 950 ml.
- Saringan botol
Cara membuat:
- Campurkan bawang putih dengan minyak sayur.
- Diamkan selama 24 jam.
- Tambahkan air dan sabun lalu aduk sampai merata.
- Simpan dalam botol maksimal 3 hari.
Cara aplikasi:
- Campurkan larutan tersebut dengan air menggunakan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan dengan 950 ml air.
- Kocok sebelum digunakan.
- Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT di pagi hari.
OPT Sasaran:
- Ulat.
- Hama pengisap.
- Nematoda.
- Bakteri.
- Patogen penyebab penyakit antraknosa.
- Embun tepung.
Formulasi 2
Bahan dan alat:
- Bawang putih sebanyak 2 siung.
- Deterjen atau sabun.
- Cangkir air.
- Blender atau penumbuk.
- Penyaring botol.
Cara membuat:
- Haluskan bawang putih kemudian rendam dengan air selama 24 jam.
- Tambahkan air dan sabun lalu saring.
- Masukan larutan hasil saringan ke dalam botol.
Cara aplikasi:
- Tambahkan larutan dengan air menggunakan perbandingan 1:9 air.
- Kocok larutan dengan air.
- Semprotkan ke seluruh bagian tanaman di pagi hari.
OPT sasaran:
- Cendawan
Cara Membuat Pestisida Alami Daun Sirsak
Contoh pestisida alami lainnya yaitu pestisida yang terbuat dari daun sirsak. Manfaat daun sirsak selain untuk kesehatan manusia, ternyata bisa juga mengatasi gangguan OPT. Mengutip dari sulut.litbang.pertanian.go.id, berikut cara membuat pestisida alami.
- Tumbuk 50-100 lembar daun sirsak yang telah dibersihkan.
- Kemudian rendam dalam 5 liter air dan 15 gram detergen. Aduk sampai merata dan diamkan semalaman.
- Saring campuran tersebut menggunakan air halur.
- Cairkan larutan tersebut dengan takaran, 1 liter larutan ditambah 10 sampai 15 liter air.
- Semprotkan ke bagian tanaman yang terserang hama.
Daun sirsak diketahui mengandunga bahan aktif annonain dan resin yang efektif mengendalikan hama trips.
Cara Membuat Pestisida Alami Daun Pepaya
Daun pepaya diketahui menganduk senyawa aktif bernama papain yang efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Adapun cara membuatnya sebagai berikut.
- Potong daun pepaya segar sebanyak 1 kg.
- Kemudian rendam daun pepaya yang telah dipotong halus dalam 10 liter air dan tambahkan 2 sendok makan minyak tanah, 30 gram detergen. Lalu diamkan campuran tersebut semalaman.
- Saring larutan menggunakan kain halus.
- Semprotkan hasil saringan ke tanaman.
- Disarankan untuk menyemprot saat pagi atau sore hari, agar efektivitasnya tidak berkurang.