Hujan lebat yang mengguyur DKI Jakarta menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir, Selasa, (5/10). Hal tersebut menyebabkan beberapa akses jalan terputus dan mengakibatkan kemacetan.
Banjir rob merendam kawasan Terminal Petikemas, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah. Ketinggiannya bervariasi hingga 1,5 meter. Pekerja dan warga setempat mesti dievakuasi.
BMKG memprediksi peningkatan intensitas cuaca ekstreme terutama pada Desember, Januari hingga Februari 2022 di sejumlah wilayah Indonesia terancam banjir. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi cuaca
Perubahan iklim bukan hanya perkara suhu panas dan cuaca ekstrem. Juga terkait dampak yang dirasakan manusia, seperti bencana alam. Berikut ini potret bencana di Tanah Air sepekan terakhir.
Tiga wilayah di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta terendam banjir rob. Demikian juga permukiman warga sekitar Muara Angke, Jakarta Utara.
Pasang air laut kerap merendam wilayah pesisir Jakarta. Presiden AS Joe Biden meramalkan Ibu Kota Indonesia bisa tenggelam 10 tahun yang akan datang dipicu oleh perubahan iklim.
Masyarakat lebih mengenal Kampung Teko sebagai Kampung Apung. Memasuki 1990-an, kampung ini selalu banjir setiap kali hujan lebat. Puluhan warga meninggikan bangunan, bak rumah panggung.
Walau sudah banyak yang meninggalkan Kampung Dolar kerena diterjang abrasi, Ajah dan beberapa keluarg tetap bertahan. Berharap pemerintah mengatasi masalah di sana.
Berbagai benda berserakan di sekitar permukiman yang dihantam tanah longsor dan banjir bandang di Lembata dan Adonara. Penanda dahsyatnya bencana alam di Nusa Tenggara Timur itu.
Lokasi banjir terparah adalah kawasan yang berada di dekat aliran sungai. Di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, misalnya, ratusan orang masih tinggal di pengungsian.
Hujan deras merendam sebagian Kota Lama, Semarang yang terkenal di kalangan wisatawan itu. Pengendara sepeda motor harus menaikkan kendaraannya ke gerobak untuk melintasi kawasan tersebut.