Bank Sumut

Bank Sumut tengah mencari sosok seorang direktur bisnis dan syariah.

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) membagikan dividen tunai Rp 560,5 miliar kepada pemegang saham perseroan untuk tahun buku 2022.

Bank Sumut sebelumnya berencana menawarkan 2,93 miliar saham dengan potensi dana IPO mencapai Rp 1,49 triliun. Namun hal tersebut akhirnya ditunda.

Dalam pengumuman di laman e-ipo BEI, status book building Bank Sumut berubah menjadi dibatalkan (canceled).

Bulan Februari akan marak dengan perusahaan yang masuk sebagai emiten baru di 2023 melalui IPO. Namun untuk melihat apakah emiten tersebut akan mendatangkan cuan, perlu dilihat analisanya.

Schroders menilai IPO Bank Sumut masih belum menarik saat ini karena pertimbangan likuiditas jika dibandingkan bank-bank berkapitalisasi pasar besar di bursa.

Bank Sumut akan mewujudkan cita-citanya untuk hadir di kota-kota lain di luar wilayah Sumatera Utara. Ini akan tercapai setelah Bank Sumut menyelesaikan IPO.

Bank Sumut akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO pada awal tahun ini.

Mayoritas perolehan dana IPO Bank Sumut, sebesar 80% dari target maksimal Rp 1,49 triliun akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung ekspansi dan penyaluran kredit.

Bank Sumut mengantongi izin praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan aksi korporasi IPO. Asetnya hingga September 2022 mencapai Rp 40,6 triliun.