Bank DKI merupakan BPD pertama di Indonesia yang berdiri pada 1961. Bank DKI menargetkan untuk menghimpun dana antara US$ 150 juta (Rp2,25 triliun) hingga US$ 200 juta dari IPO tersebut.
Mayoritas perolehan dana IPO Bank Sumut, sebesar 80% dari target maksimal Rp 1,49 triliun akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung ekspansi dan penyaluran kredit.
Bank Sumut mengantongi izin praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan aksi korporasi IPO. Asetnya hingga September 2022 mencapai Rp 40,6 triliun.