Pemerintah Genjot Lifting Minyak Sembari Bangun Kilang 1 Juta Barel

Ringkasan
- IHK Maret 2025 mengalami inflasi 1,65% secara bulanan, didorong oleh kenaikan tarif listrik setelah berakhirnya diskon pemerintah. Inflasi tahunan tercatat sebesar 1,03% dan inflasi tahun kalender mencapai 0,39%.
- Inflasi bulanan terbesar disumbang oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (8,45%), diikuti makanan, minuman, dan tembakau (1,24%). Uniknya, kelompok transportasi mengalami deflasi 0,08%.
- Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan (8,05%), terendah di Papua Barat Daya (0,24%). Deflasi terdalam terjadi di Papua Barat dan Bengkulu.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pemerintah berupaya meningkatkan produksi minyak nasional. Langkah ini dilakukan seiring dengan pembangunan kilang berkapasitas satu juta barel per hari, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Upaya tersebut bertujuan untuk mencegah peningkatan impor minyak mentah sebagai bahan baku pengolahan kilang, di tengah tren penurunan lifting migas dalam beberapa tahun terakhir.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mempercepat eksplorasi migas guna menambah produksi dalam negeri.
"Kami sedang mengupayakan penambahan produksi melalui percepatan eksplorasi untuk meningkatkan kapasitas dalam negeri," ujar Yuliot saat ditemui di Kementerian ESDM, Rabu (12/3).
Selain eksplorasi, Kementerian ESDM juga akan mempercepat proses tender wilayah kerja migas baru. Kilang minyak berkapasitas satu juta barel ini akan dibangun di beberapa lokasi, termasuk Sumatra, Kalimantan, dan kawasan Indonesia Timur.
Namun, Yuliot belum merinci kapasitas masing-masing kilang. "Kami masih mempertimbangkan skala ekonomisnya," ujarnya.
Saat ini, pemerintah juga tengah mengonsolidasikan nilai investasi serta jadwal pembangunan kilang tersebut. Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menargetkan peningkatan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 500 ribu barel per hari (bph) menjadi 1 juta bph.
Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas antara Presiden Prabowo Subianto dan jajaran Satgas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/3) malam.
Pengadaan Instalasi Pengolahan Minyak
Kepala Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pengadaan instalasi pengolahan minyak akan dilakukan di 16 lokasi di Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
"Sehingga ini bisa menciptakan pemerataan," kata Bahlil dalam konferensi pers seusai pertemuan.
Konsep tersebut berbeda dari rencana awal yang hanya berfokus pada satu lokasi dengan kapasitas 500 ribu bph. Bahlil juga mengungkapkan bahwa dua perusahaan asal Amerika Serikat dan China menjadi calon penyedia teknologi untuk proyek ini.
Pihaknya telah meminta perusahaan AS dan China untuk mempresentasikan teknologi yang akan digunakan dalam proyek tersebut pada Senin pekan depan.
"Nilai investasi proyek ini baru dapat dipastikan setelah presentasi teknologi dilakukan. Setelah itu, kami bisa memastikan angka pastinya," ujarnya.