SBN: Berita Surat Berharga Negara Hari Ini - Investasi Terkini

Pemerintah telah meraup Rp 87,6 triliun dari penerbitan empat seri SBN ritel sejak awal tahun, belum termasuk sukuk wakaf seri SWR004 yang penjualannya masih berjalan atau on going.

Menurut data DJPPR Kementerian Keuangan, ibu rumah tangga alias emak-emak menempati peringkat keempat terbesar investor SBN ritel seri SBR012.

Target penerbitan SBN ritel pada tahun depan naik 21,5% dibandingkan 2022.

Pemerintah akan menggelar lelang SUN selanjutnya pada 6 Desember 2022 dan menjadi penawaran terakhir untuk tahun ini.

Instrumen investasi SBN merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Ada dua jenis SBN, yakni konvensional dan syariah, di mana keduanya dikenakan PPh yang bersifat final.

Utang luar negeri Indonesia pada Mei 2022 turun US$ 3,8 miliar atau Rp 56 triliun dibandingkan bulan sebelumnya.

Keluarnya modal asing pekan ini terdiri atas outflow di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3,54 triliun dan pasar saham Rp 2,66 triliun.

Sepinya minat lelang SUN (Surat Utang Negara) pertama pada Juli ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran terjadinya resesi ekonomi di Amerika Serikat.

The Fed telah mengumumkan kenaikan bunga yang agresif, sebesar 75 bps pada pertemuan pekan lalu.

Sukuk merupakan jenis surat berharga, yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Instrumen ini terdiri dari empat jenis, yakni Musyarakah, Mudharabah, Ijarah, dan Istishna.

Pemerintah mengantongi Rp 9 triliun dari lelang sukuk atau SBSN pada Selasa (22/2). Total penawaran masuk Rp 33,5 triliun.

IMF pernah menegus BI karena terlalu banyak membeli SBN. Apa saja keuntungan pembelian SBN oleh bank sentral?

Kemenkeu akan membuka penawaran SBN ritel perdana tahun ini ORI021 pada pekan depan. Surat utang negara ini menawarkan kupon 0,49%.

Selain tapering off, modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia karena kekhawatiran terhadap menyebarnya varian baru Covid-19 Omicron.