Harga TBS Sawit Makin Anjlok, Luhut Percepat Ekspor CPO

Tia Dwitiani Komalasari
10 Juni 2022, 15:05
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) melakukan aksi unjuk rasa di wilayah Patung Kuda, Jakarta, Selasa, (17/5/2022). Dalam aksi tersebut mereka menuntut pemerintah untuk mencabut larangan ekspor minyak goreng dan CPO yang diduga menyebabkan
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) melakukan aksi unjuk rasa di wilayah Patung Kuda, Jakarta, Selasa, (17/5/2022). Dalam aksi tersebut mereka menuntut pemerintah untuk mencabut larangan ekspor minyak goreng dan CPO yang diduga menyebabkan anjloknya harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit dan mengakibatkan perekonomian rumah tangga petani sawit se-Indonesia menjadi sangat tertekan.

Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit semakin turun meskipun pemerintah sudah membuka keran ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Pemerintah akan mempercepat ekspor CPO sehingga industri bisa segera menyerap TBS sawit dari petani.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa langkah percepatan ekspor CPO tersebut di antaranya mengizinkan mekanisme pemindah-tanganan hak ekspor yang berkontribusi dalam program Simirah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Simirah merupakan sistem informasi minyak goreng yang dibuat oleh Kementerian Perindustrian.

Selain itu, Luhut juga melakukan mekanisme flush out. Pengusaha yang tidak tergabung dalam Simirah bisa melakukan ekspor, namun harus membayar biaya tambahan sebesar US$ 200 per ton kepada pemerintah.

“Biaya ini di luar pungutan ekspor dan bea keluar yang berlaku,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/6).

 Dengan mekanisme flush out, pemerintah memiliki target minimal satu juta ton CPO yang dapat di eskpor dalam waktu dekat. Hal tersebut nantinya akan mendorong percepatan pengosongan tangki-tangki perusahaan minyak sawit yang selama ini penuh.

“Dengan harapan utama adalah ketika tangki-tangki ini penuh, permintaan akan harga TBS terhadap petani akan meningkat kembali dan tentunya diiringi oleh peningkatan harga akan TBS yang juga kembali membaik,” ujarnya.

Penurunan harga TBS sawit diantaranya terjadi di semua pabrik minyak kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Harga TBS sawit turun berkisar Rp50 hingga Rp300 per kilogram. Semua pabrik membeli harga sawit lebih murah dibandingkan yang telah ditetapkan pemerintah daerah yaitu di kisaran Rp 2.400 hingga Rp 3.200 per kg.

“Penurunan disebabkan karena masih terbatasnya penjualan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari daerah ini,” kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Meri Marlina, di Mukomuko, Kamis (10/6).

Sementara harga TBS sawit di Riau pada kelompok umur 10-20 tahun  periode 8-14 Juni 2022  adalah sebesar Rp2.571,31 per kg, turun dibandingkan pekan sebelumnya Rp2.576,18 per kg.

"Penurunan harga sawit di Riau antara lain dipicu oleh penurunan harga jual CPO dari perusahaan yang menjadi sumber data," kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja di Pekanbaru, Selasa (8/6).

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...