Impor Daging Terhambat Kelangkaan Kontainer, Stok Nasional Terancam

Andi M. Arief
1 Juli 2022, 21:17
Pedagang menggantung daging sapi jualannya di Pasar Daging Tradisional Lhokseumawe, Aceh, Rabu (1/6/2022). Pedagang daging sapi mengaku penjualan daging turun hingga 75 persen yang biasanya 80 kilogram perhari menjadi 20 kilogram perhari akibat terdampak
ANTARA FOTO/Rahmad/YU
Pedagang menggantung daging sapi jualannya di Pasar Daging Tradisional Lhokseumawe, Aceh, Rabu (1/6/2022). Pedagang daging sapi mengaku penjualan daging turun hingga 75 persen yang biasanya 80 kilogram perhari menjadi 20 kilogram perhari akibat terdampak kasus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak di daerah tersebut.

Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia (Aspidi) menyatakan impor daging terhambat karena kelangkaan kontainer. Padahal, impor daging dibutuhkan untuk mengatasi lonjakan harga di tengah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sekretaris Jenderal Aspidi, Suhandri, mengatakan saat ini permintaan daging sapi di pasar mengalami penurunan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Oleh karena itu, percepatan impor daging sapi harus tetap dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pada akhir Juli 2022 atau awal Agustus 2022. 

Advertisement

"Pada saat (permintaan daging) ke titik normal, khawatirnya kami tidak siap dengan stok, akhirnya menyebabkan harga naik. ( Percepatan importasi daging) memang harus dilakukan," kata Suhandri kepada Katadata.co.id, Jumat (1/7). 

Namun demikian, impor daging tersebut terhambat oleh kelangkaan kontainer karena waktu pengapalan bertambah. Kelangkaan kontainer tersebut disebabkan karena adanya pandemi Covid-19 yang menghambat perdagangan global.

Suhandri mencatat, waktu pengapalan daging sapi dari Selandia Baru naik dari 1,5 bulan menjadi 3 bulan, sedangkan dari Australia naik dari 2 minggu menjadi 2 bulan. 

Selain itu, waktu persiapan importasi pun menjadi lebih panjang. Suhandri mengatakan waktu persiapan importasi dari Selandia Baru dan Australia memakan waktu sekitar 1,5-2 bulan. 

Artinya, total waktu importasi dari masa persiapan hingga tiba di dalam negeri bisa mencapai 5 bulan. Oleh karena itu, Suhandri mengatakan volume daging sapi impor dalam jumlah besar baru paling cepat dapat terjadi sekitar September-Oktober 2022. 

"Sekarang, pemantauan stok di dalam negeri penting. Mungkin sekarang-sekarang ini (kebutuhan daging akan dipasok oleh) daging segar (dari ternak lokal)," kata Suhandri. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement