Nilai Ekspor CPO Juni 2022 Naik 862%, Ini Empat Negara Tujuan Utama
Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) Indonesia pada Juni 2022 naik 862,66 % dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mom) dan naik 89,29% dibandingkan Juni 2021 (year on year/yoy) . Nilai ekspor CPO pada Juni 2022 mencapai US$ 2,74 miliar.
Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan bahwa kenaikan nilai ekspor tersebut disebabkan adanya lonjakan volume ekspor CPO. Hal itu didorong oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang mencabut larangan ekspor CPO dan produk turunannya pada 23 Mei 2022.
“Jika dilihat grafiknya, ekspor CPO sempat drop (pada Mei 2022), lalu meningkat tajam (pada Juni 2022). Ini disebabkan karena volume yang meningkat,” ujarnya saat konferensi pers, Jumat (15/7).
Berdasarkan data BPS, volume ekspor CPO pada Juni 2022 mencapai 1.76 uuta ton. Angka tersebut melonjak dibandingkan Mei 2022 mencapai 182,8 ribu ton.
Volume ekspor CPO Juni 2022 juga melampaui ekspor April 2022 yang mencapai 1,52 juta ton. Hal ini membuat nilai ekspor Juni 2022 tetap tinggi di tengah anjloknya harga CPO global hingga 12,57%.
Terdapat empat negara tujuan utama ekspor CPO Indonesia pada Juni 2022. Empat negara tersebut adalah:
1. Pakistan
Ekspor CPO ke Pakistan mencapai US$ 450,63 juta pada Juni 2022. Nilai tersebut naik 1.958% dibandingkan Mei 2022 yang mencapai US$21,89 juta.
2. Cina
Ekspor CPO ke Cina mencapai US$ 314,38 juta pada Juni 2022. Nilai tersebut naik 291,1% dibandingkan ekspor Mei 2022 mencapai US$ 80,38 juta.
3. India
Ekspor CPO ke India mencapai US$ 270,57 juta pada Juni 2022. Bulan sebelumnya, Indonesia tidak melakukan ekspor CPO ke India.
4. Bangladesh
Ekspor CPO ke Bangladesh mencapai US$160,65 pada Juni 2022. Bulan sebelumnya, Indonesia tidak ekspor CPo ke Bangladesh.
Peningkatan ekspor minyak kelapa sawit menyumbang 54% terhadap neraca surplus perdagangan Indonesia Juni 2022. Secara keseluruhan, ekspor pada Juni 2022 mencapai US$ 26,09 miliar, naik 21,3% dibandingkan bulan sebelumnya atau 40,68% dibadingkan Juni 2021.
Margo mengatakan, ekspor nonmigas naik 22,71% secara bulanan atau 41,89% secara tahunan menjadi US$ 24,56 miliar. Sedangkan ekspor migas hanya naik 2,45% secara bulanan atau 23,68% secara tahunan menjadi US$ 1,53 miliar.
"Ekspor nonmigas ditunjang oleh HS15 yakni lemak dan minyak hewan nabati yang naik sangat impresif 300,66% dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Margo.
Sementara itu, harga CPO global mulai mengalami penurunan pada Juli 2022. Dikutip dari investing.com, harga CPO di bursa komoditas Rotterdam mulai turun 0,38% dalam sepekan. Sementara bila dibandingkan 30 hari sebelumnya, harga CPO di bursa komoditas Rotterdam masih lebih rendah -24,2%.