Sambut 2023, Bulog Impor Lagi 300 Ribu Ton Beras Thailand dan Vietnam
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog mulai mengimpor beras lagi sebanyak 300 ribu ton di awal 2023. Impor beras tersebut berasal dari Thailand dan Vietnam.
Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya, mengatakan bahwa impor tersebut dilakukan untuk memenuhi 500 ribu ton beras hingga akhir Februari 2023. Sebelumnya, Bulog telah impor 200 ribu ton beras pada akhir 2022.
“Tambahan 300 ribu ton beras impor, berasal dari dua negara yaitu Thailand dan Vietnam,” ujar Tomi saat dihubungi Katadata.co.id melalui telepon, Senin (9/1).
Tomi mengatakan, proses pengiriman beras impor sedang berjalan dan diperkirakan akan masuk semua ke Indonesia pada akhir Februari 2023. Adapun stok cadangan beras pemerintah atau CBP yang dikuasai bulog saat ini ditargetkan sebesar 775 ribu ton. Angka tersebut sudah termasuk beras impor sebanyak 500 ribu ton.
Namun demikian, Perum Bulog belum bisa menyebutkan secara rinci berapa jumlah beras impor yang sudah diterimanya hingga saat ini. Tomi mengatakan, data impor beras dipegang oleh Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi atau PJPT.
“Datanya itu kan ada di PJPT, kita cuma dikirim secara berkala, yang jelas dari importir partai yang 200 ribu ton sudah berangkat semua dari gudang pengirim sebelum 31 Desember 2022, kemarin,” ujarnya.
Baru 70 ribu Ton
Sebelumnya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan bahwa beras impor yang sudah masuk ke Indonesia sepanjang Desember 2022 hingga saat ini baru mencapai 70.000 ton. Padahal, Bulog ditargetkan melakukan impor beras sebanyak 70.000 ton hingga Desember 2022.
Bulog juga dijadwalkan akan melakukan impor beras 300.000 ton lagi pada awal 2023. Sehingga total impor beras yang dilakukan Bulog mencapai 500 ribu ton.
Zulhas menargetkan kepada Perum Bulog untuk segera melakukan proses impor beras hingga akhir Februari 2023. Pasalnya, petani di Indonesia diperkirakan panen raya pada Maret 2023.
“Jadi bulog juga stoknya harus segera dihabiskan. Kita kasih waktu sampai Januari, dan impor nya harus selesai Februari 2023, karena Maret sudah panen” ujar Zulhas saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, pada Jumat (6/1).
Secara tren, impor beras Indonesia cenderung menurun dalam empat tahun terakhir. Pada 2018, misalnya, nilai impor sepanjang tahun tersebut mencapai 2,25 juta ton.
Jumlah volume impor beras RI pun terus menurun pada 2019 dan 2020 seperti terlihat pada grafik. Meskipun pada 2021 volumenya kembali meningkat, hingga menjelang akhir tahun ini volumenya masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu.