Keuskupan Agung Jakarta dan PGI Imbau Jemaat Hindari Kerumunan Natal

Image title
21 Desember 2020, 21:05
gereja, ibadah natal, hindari kerumunan
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.
Petugas memasang masker pada domba dekorasi Natal di Gereja Santa Theresia, Menteng, Jakarta, Minggu (20/12/2020).

Menjelang akhir tahun, kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Penambahan pasien menyebabkan tingkat keterisian atau okupansi rumah sakit rujukan pasien corona mencapai 80% di berbagai daerah.

Kondisi ini membuat Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Romo Vincentius Adi Prasojo menganjurkan umat Katolik untuk tidak berpergian atau mudik menjelang libur Natal dan Tahun Baru. "Menganjurkan jemaat untuk tidak berpergian, tidak mudik, tetap di rumah, silahturahmi Natal di antara keluarga. Tetap di rumah, kalau perlu online saja," kata Romo Vincentius Adi Prasojo dalam diskusi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (21/12).

Romo Adi mengatakan gereja turut melakukan penyesuaian di tengah pandemi. Salah satu bentuk penyesuaian yakni adalah Katedral Jakarta menyederhanakan proses dan mengurangi waktu pelaksanaan ibadah dari dua jam menjadi satu jam.

Katedral juga mengurangi jumlah jemaat yang masuk gereja yakni 20% dari kapasitas. Jemaat ini pun harus melakukan pendaftaran secara daring terlebih dahulu.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) pendeta Jackley Frits Manuputty juga mengimbau gereja-gereja dan jemaat untuk menghindari kerumunan dan menjalankan ibadah natal secara virtual. Namun, jika ibadah terpaksa dilakukan secara offline, dia meminta gereja untuk berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 di wilayahnya dan menerapkan protokol kesehatan.

Dia mengingatkan penerapan protokol kesehatan perlu diterapkan, baik dari kapasitas ummat, persiapan ruang ibadah, penyederhanaan nyanyian, hingga pengelolaan tata ruang. “Kami juga sudah mengeluarkan protokol kesehatan dan panduan seperti ini jauh hari sebelumnya,” kata Jackley.

Direktur Medik Rumah Sakit PGI Cikini Inolyn Panjaitan menyebutkan rumah sakit Cikini sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19, kapasitasnya telah penuh. Karena itu, RS PGI Cikini pun mendorong agar umat kristiani menghindari kerumunan dalam perayaan natal.

Inolyn mengingatkan risiko muncul klaster penyebaran Covid-19 di keluarga jika merayakan natal beramai-ramai dan tidak melakukan protokol kesehatan dengan ketat.

Dia menyarankan agar menghindari makan dan minum bersama keluarga atau jamuan Natal, karena saat itu masker akan dibuka dan meningkatkan risiko paparan Covid-19. "Pada zaman pandemi seperti ini kasus juga semakin banyak, kalau boleh kumpul keluarga itu sangat diminimalisir. Mungkin online saja, atau kalau memang kumpul keluarga, semua pakai masker, tetap menjaga jarak dan mencuci tangan," katanya.

Berkaca dari libur panjang sebelumnya, keluarga menjadi kluster utama terhadap tingginya penularan Covid-19. Sejak libur panjang pada Oktober lalu, Inolyn melihat peningkatan kasus Covid-19.

Dari penelitian terakhir, virus Covid-19 saat ini semakin mudah menyebar. Sehingga, penting sekali masyarakat untuk mendisiplinkan diri terhadap protokol kesehatan, serta menahan diri untuk bepergian. “Saat ini, belum liburan saja kapasitas rumah sakit sudah penuh. Bagaimana nanti saat liburan? Saya mohon kepada seluruh pihak untuk di rumah saja,” ujarnya.

Infografik_Ibadah natal di masa pandemi
 

Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Yuliawati

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...