Obligasi Negara Diminati Asing, Utang Luar Negeri Naik Jadi Rp 5.845 T

Agatha Olivia Victoria
15 Februari 2021, 14:25
utang luar negeri, SBN, struktur utang
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Utang luar negeri kuartal IV 2020 sebesar US$ 417,5 miliar.

Bank Indonesia mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal IV 2020 sebesar US$ 417,5 miliar atau mencapai Rp 5.845 triliun. Jumlahnya naik 3,5% dibandingkan periode sama 2019 yang tercatat US$ 404,3 miliar. Salah satu peningkatan utang luar negeri tersebut dari Surat Berharga Negara yang diminati para investor asing.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan ULN Indonesia pada kuartal IV 2020 ini melambat dibandingkan kuartal ketiga yang tumbuh 3,9%. "Perlambatan ULN tersebut terutama disebabkan perlambatan pertumbuhan ULN swasta," ujar Erwin dalam keterangan resminya, Senin (15/2).

Utang luar negeri ini terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 209,2 miliar dan utang sektor swasta termasuk BUMN US$ 208,3 miliar. Utang luar negeri pemerintah tercatat US$ 206,4 miliar, tumbuh meningkat 3,3% dibandingkan pertumbuhan 1,6% pada triwulan sebelumnya.

Penambahan utang luar negeri seiring investor yang masuk di pasar SBN. Di samping itu, terdapat penarikan sebagian komitmen pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Meski begitu, bank sentral menilai, utang luar negeri pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas. Belanja yang dimaksud di antaranya mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,9% dari total ULN pemerintah), sektor konstruksi (16,7%), sektor jasa pendidikan (16,7%), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,9%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,1%).

Di sisi lain, utang swasta tumbuh melambat dari 6,2% pada kuartal III 2020 menjadi 3,8% pada kuartal IV 2020. Perkembangan ini didorong oleh melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) serta kontraksi pertumbuhan utang luar negeri lembaga keuangan (LK) yang lebih dalam.

ULN PBLK tumbuh sebesar 6,4% pada triwulan IV 2020, melambat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 8,4%. Selain itu, kontraksi ULN LK tercatat sebesar 4,7%, lebih besar dari kontraksi pada triwulan sebelumnya yang tercatat 0,9%.

Berdasarkan sektornya, ULN terbesar dengan pangsa mencapai 77,1% dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan dan penggalian.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...