Bandara Kualanamu Ingin Saingi Changi dalam Rute ke Asia Selatan
Pengelola Bandar Udara Internasional Kualanamu (KNIA) di Deli Serdang, Sumatera Utara ingin bersaing dengan bandara Singapura dan Malaysia dalam melayani penerbangan ke Asia Selatan. Pengelola Bandara Kualanamu, PT Angkasa Pura Aviasi, menilai secara geografis Asia Selatan sebagai pasar yang menjanjikan karena dekat dengan Indonesia.
"Secara geografis, kita memang lebih unggul tetapi secara ekonomis memang Changi masih lebih murah,” kata CEO PT Angkasa Pura Aviasi, Achmad Rifai, dalam seminar nasional: Kualanamu as an International Hub in ASEAN:Challenges and Realization yang didukung oleh AirAsia Indonesia di Medan pada Selasa (20/9).
Rifai menjelaskan pada tahun ini Bandara Kualanamu menambah satu rute penerbangan langsung ke salah satu negara di Asia Selatan yaitu India.
Dia mengatakan posisi Bandara Kualanamu menjadi strategis karena berada di pinggir dan paling dekat dengan India, Pakistan, dan Bangladesh. "Pasar yang disasar Bandara Kualanamu adalah para penumpang dari India dan kawasan sekitarnya," kata dia.
Sejumlah maskapai penerbangan pun bersedia membuat rute langsung ke India. “Prinsipnya kan respirokal, kalau mereka bersedia menyediakan penerbangan langsung ke Kualanamu maka maskapai Indonesia juga akan melakukan penerbangan langsung ke India,” kata Rifai.
Jumlah total penumpang yang berkunjung ke Sumatera Utara melalui Bandara Internasional Kualanamu mencapai 16-18 ribu per hari. Jumlah ini masih jauh dibandingkan ketika sebelum pandemi yaitu 24-25 ribu penumpang per hari.
Sebagai hub penerbangan internasional, Angkasa Pura Aviasi memproyeksikan porsi penumpang penerbangan internasional bakal meningkat menjadi 32% pada 2030 dari porsi 18% pada 2023.
CEO Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga mengatakan, bandara Kualanamu berada di lokasi yang sangat tepat untuk menjadi international hub. "Selama ini Indonesia AirAsia telah menghubungkan Kualanamu dengan berbagai destinasi internasional di Malaysia, Singapura dan Thailand. Selanjutnya kami akan mensasar potensi pengembangan ke pasar internasional lainnya.” kata Veranita.
Adapun Presiden Direktur PT Lion Group Indonesia Daniel Putut Kuncoro mengatakan Kualanamu sudah menjadi salah satu bandara yang melayani jemaah umroh ke Arab Saudi. "Ini menjadi bukti bahwa sebenarnya Kualanamu mempunyai kemampuan dan kapasitas menjadi international hub." kata dia.
Adapun Presiden Direktur Garuda Indonesia untuk wilayah Sumatera, Ngakan Putu Septigraha mengatakan, tantangan yang dihadapi oleh Medan dan Bandara Kualanamu untuk bisa menarik warga asing masuk ke Indonesia adalah dengan menyiapkan infrastruktur bandara.
PT Angkasa Pura Aviasi sebagai pengelola Bandara Kualanamu dimiliki oleh GMR Airports Consortium yang memiliki porsi 49% dan T Angkasa Pura II sebanyak 51% saham.
GMR Airports Consortium merupakan patungan antara GMR Group dari India dan Aéroports de Paris Group (ADP) dari Prancis. GMR Airports Consortium dan PT Angkasa Pura II memiliki hak mengelola bandara selama 25 tahun dengan skema kemitraan. Pengelolaan bandara dengan skema kemitraan ini senilai Rp 84 triliun.