Harga Naik, Kuota BBM Subsidi Diperkirakan Tetap Jebol

Image title
Oleh
30 Oktober 2014, 12:34
No image
Pertamina berharap pemerintah segera menaikkan harga BBM bersubsidi untuk mengurangi disparitas harga di pasar.

KATADATA ? Jajaran direksi PT Pertamina (persero) mendatangi Kementerian ESDM guna mengetahui rencana pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, kuota BBM subsidi pada tahun ini diperkirakan jebol, meski pemerintah menaikkan harga. ?Diperkirakan jebol 1,9 juta kiloliter (kl),? kata dia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (30/10).

Menurutnya, kenaikan yang dilakukan pada akhir tahun ini tidak terlalu efektif menurunkan konsumsi BBM. Meski begitu, kenaikan harga dapat mengurangi perbedaan antara harga BBM subsidi dengan non-subsidi.  

 ?Kalau disparitas dikecilkan cash flow Pertamina jadi lebih bagus,? ujarnya.? Pada tahun ini, kuota BBM bersubsidi dipatok sebesar 46 juta kl.

Salah satu penyebab jebolnya kuota BBM adalah  penyimpangan BBM subsidi. Ini disebabkan adanya perbedaan harga antara BBM subsidi dan non-subsidi yang kemudian menimbulkan moral hazard. BBM subsidi yang seharusnya digunakan untuk masyarakat kecil dijual ke industri.

?Rente ekonomi menarik banget. Kalau disparitas harga dikecilkan orang nggak tertarik penyimpangan,? ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina Muhammad Husen berharap kenaikan harga BBM dapat mengendalikan kuota BBM sehingga alokasi pada tahun ini yang mencapai 46 juta kiloliter tidak jebol.

?Harapannya mudah-mudahan. Nggak tahu ya kurang apa nggaknya. Soal naik kami belum tahu,? kata Husen.

Reporter: Arnold Sirait
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...