Perubahan Kebijakan Batu Bara Picu Lonjakan Harga Saham Emiten Tambang
Harga saham emiten sektor pertambangan khususnya batu bara mengalami tren kenaikan sejak Jumat (27/7) pekan lalu. Hal itu seiring dengan informasi terbaru dari pemerintah tentang rencana pencabutan kewajiban pasokan batu bara untuk dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO), khususnya bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pada perdagangan Senin (30/7) ini, indeks harga saham di sektor pertambangan tercatat melesat. Saat berita ini ditulis, indeks berada di level 2.148 atau naik 1,54% dibandingkan penutupan Jumat (27/7) pekan lalu. Dengan demikian, sejak Jumat, kenaikan indeks di sektor tersebut telah mencapai lebih dari 3%.
(Baca juga: Pemerintah Akan Cabut Kewajiban Memasok Batu Bara ke Domestik)
Kenaikan harga saham yang signifikan dialami PT Adaro Energy Tbk. Saham emiten berkode bursa ADRO tersebut naik 6,22% ke level 1.965 pada Jumat pekan lalu. Pada perdagangan Senin ini, saat berita ini ditulis, harga sahamnya tercatat melonjak 6,87% ke level 2.100.
PT Bumi Resources Tbk juga mengalami kenaikan yang signifikan Jumat pekan lalu yaitu sebesar 4,8% ke level 262. Saat berita ini ditulis, harga saham emiten berkode bursa BUMI tersebut tercatat naik 2,29% ke level 268.
Sementara itu, harga saham PT Bukit Asam Tbk tercatat naik 3,6% menjadi 4.600 pada Jumat pekan lalu. Namun, saat berita ini ditulis, harga saham emiten berkode bursa PTBA tersebut mengalami penurunan drastis yaitu 5,43% ke level 4.350.