Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Hanya 3,5%, di Bawah Ramalan Sri Mulyani

Abdul Azis Said
5 November 2021, 09:20
pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi kuartal 3, sri mulyani
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan mencapai 3,7% hingga 4,5%.

Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini mencapai 3,5%. Realisasi ini lebih rendah dibandingkan proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mencapai 4,5%. 

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, produk domestik bruto kuartal III yang  dihitung atas harga dasar berlaku mencapai Rp 4.325,4 triliun dan kalau dihitung harga dasar konstan Rp 2.815,9 triliun.

"Kalau dihitung perekonomian pada 2021 dibandingkan kuartal II 2021  tumbuh 1,55% dan dibandingkan kuartal III 2020 3,51%. Sementara secara kumulatif tumbuh 3,24%," ujar Margo dalam Konferensi Pers, Jumat (5/11).

Margo menjelaskan, perekonomian global mengalami perbaikan terlihat dari angka Purchasing Manager's Indeks (PMI) pada Juli hingga September berada di atas 50% atau mengalami ekspansi. Harga komoditas juga meningkat baik secara kuartalan maupun tahunan.

"Perekonomian negara mitra dagang kita juga mengalami pertumbuhan positif pada kuartal III," kata dia.

Ekonomi Tiongkok tumbuh 4,9%, Amerika Serikat 4,9%, Singapura 6,5%, Korea Selatan 4%, Hong Kong 5,4%, dan Uni Eropa 3,9%. Meski demikian ekonomi negara-negara tersebut melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Kondisi mitra dagang Indonesia berpengaruh pada kinerja ekspor impor. Ekspor pada kuartal III tumbuh 12,81% dibandingkan kuartal sebelumnya atau melesat 50,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal serupa terjadi pada impor yang tumbuh 1,09% dibandingkan kuartal sebelumnya  atau melesat 46,98%. "Impor yang naik memberikan indikasi ada pertumbuhan pada perekonomian domestik," kata dia. 

Meski kinerja ekspor impor cukup baik, menurut dia, perekonomian domestik pada kuartal ketiga terdampak oleh kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan level 1-4 akibat lonjakan kasus yang disebabkan varian Delta. 

"Tentu ini akan berdampak terbatasnya mobilitas masyarakat. Ini bisa dilihat pada mobilitas penduduk selama kuartal ketiga yang lebih rendah dibandingkan kuartal kedua," kata dia. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...