Jaga Permintaan saat Ramadan, Pemerintah Tambah Pasokan Minyak Goreng
Badan Pangan Nasional atau Bapanas akan meningkatkan pasokan minyak goreng di dalam negeri guna mendorong penguatan stok minyak goreng. Ini dilakukan dalam rangka antisipasi lonjakan permintaan Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Puasa dan Lebaran.
Hal ini merupakan hasil pembahasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kemarin. Arief mengatakan, produsen juga berkomitmen menambah distribusi untuk mencegah kelangkaan.
“Kami bersama para produsen minyak goreng duduk bersama menyepakati komitmen penambahan pendistribusian minyak goreng untuk 3 bulan ke depan,” ujar Arief, di Jakarta, pada Senin (30/).
Arief mengatakan, selama periode 3 bulan ke depan para produsen diminta menyediakan dan mendistribusikan minyak goreng rakyat sebesar 450 ribu ton per bulan. Angka tersbut meningkat 50% dari jumlah sebelumnya, yaitu 300 ribu ton per bulan.
Para pelaku usaha juga diminta melakukan pembinaan kepada jaringan distribusi yang dimiliki agar menjual minyak goreng sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi atau HET di tingkat konsumen. Harga yang dipatok sebesar Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan rakyat Minyakita dan Rp 15.500 per kilogram untuk minyak goreng curah.
“Respons para produsen terhadap komitmen bersama ini juga baik dan positif, ditandai dengan penandatanganan Surat Pernyataan Komitmen oleh seluruh produsen yang hadir,” ujarnya
Berdasarkan data Prognosa Neraca Pangan periode Januari-Maret 2023, pada akhir Maret ini stok minyak goreng nasional diperkirakan sekitar 808 ribu ton. Sedangkan kebutuhan minyak goreng nasional perbulan rata-rata sebanyak 401 ribu ton.
