PT Hutama Karya (Persero) menerbitkan instrumen obligasi dalam denominasi dolar Amerika Serikat atau global bonds. Nilai surat utang tersebut mencapai US$ 600 juta atau setara Rp 9 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar).
Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo mengatakan animo investor dari seluruh dunia cukup positif. Instrumen itu pun diminati investor dengan kelebihan permintaan hingga 5,8 kali.
“Bisa dilihat bahwa harga kupon Hutama Karya ini sangat kompetitif, bahkan di tengah situasi cukup sulit ini,” ujar Bintang dalam konferensi pers, Selasa (5/5).
Investor yang menyerap surat utang perseroan berasal dari tiga benua. Rinciannya yaitu investor asal Asia sebanyak 42%, investor Eropa sebesar 30%, dan investor Amerika Serikat sebesar 28%.
(Baca: Lunasi Utang Jatuh Tempo, BUMN Andalkan Kas dan Pinjaman Bank)
Global bonds kali ini memiliki tenor hingga 10 tahun dengan kupon sebesar 3,75%. Instrumen tersebut merupakan bagian dari program global medium term note (GMTN) senilai US$ 1,5 miliar yang dijaminkan oleh pemerintah Indonesia.
Bintang menyampaikan penerbitan surat utang yang menggandeng PT Mandiri Sekuritas ini merupakan pencapaian yang cukup baik. Terutama ketika terjadi pelemahan ekonomi karena penyebaran virus Covid-19.
Pasalnya, beberapa proses terhambat keterbatasan akses. Salah satunya proses roadshow yang harus menggunakan metode virtual conference.
Lebih lanjut, Bintang menjelaskan, global bonds tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan mandat membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Beberapa ruas yang digarap menggunakan utang seperti ruas Binjai-Langsa, Bukit Tinggi-Padang, Pekanbaru-Bukit Tinggi, Indralaya-Muara Enim, Lubuk Linggau-Bengkulu, dan Sigli-Banda Aceh.
Beberapa ruas yang akan diprioritaskan di antaranya Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer. Progres konstruksi beberapa ruas tersebut rata-rata telah mencapai 97%. Lalu, ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 sepanjang 13,5 kilometer yang progressnya telah mencapai 99%.
"Terakhir ruas tol Medan-Binjai seksi 1 sepanjang 6 kilometer yang ditargetkan selesai pada Juli 2020," kata Bintang.
(Baca: Jokowi Targetkan Ruas Tol Pekanbaru-Dumai Beroperasi Lebaran 2020)