Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali merombak Direksi BUMN. Kali ini Erick Tohir mencopot Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Desi Arryani.
Keputusan penggantian jajaran direksi Jasa Marga ini dibacakan saat penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam RUPST, diumumkan jabatan Direktur Utama Jasa Marga akan diemban oleh Subakti Syukur, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi.
“Mengalihkan penugasan Subakti Syukur dari semula Direktur Operasi menjadi Direktur Utama. Jabatan Direktur Operasi selanjutnya akan dipegang oleh Fitri Wiyanti,” kata Corporate Secretary Jasa Marga Agus Setiawan, dalam siaran pers, Kamis (11/6).
Selain Desi, RUPST Jasa Marga juga mencopot Direktur Human Capital dan Transformasi Alex Denni, dan Direktur Pengembangan Usaha Adrian Priohutomo. Alex akan digantikan oleh Enkky Sasono Anas Wijaya, sementara posisi yang ditinggalkan Adrian akan diisi oleh Arsal Ismail.
Pada jajaran Komisaris, RUPST menunjuk Yuswanda A. Tumenggung menjadi Komisaris Utama/Independen. Selain itu, Zulfan Lindan dipercaya untuk menduduki kursi Wakil Komisaris Utama/Independen, serta Adriansyah Chaniago yang dipercaya duduk sebagai Komisaris Independen.
Melalui pergantian ini, susunan Dewan Komisaris Jasa Marga menjadi sebagai berikut:
- Komisaris Utama/Independen: Yuswanda A. Tumenggung
- Wakil Komisaris Utama/Independen: Zulfan Lindan
- Komisaris: Agus Suharyono
- Komisaris: Anita Firmanti Eko Susetyowati
- Komisaris: Sugihardjo
- Komisaris Independen: Adriansyah Chaniago
(Baca: Larangan Mudik Berakhir, Tol Layang Jakarta-Cikampek Kembali Dibuka)
Sementara, susunan Dewan Direksi Jasa Marga setelah perombakan adalah sebagai berikut:
- Direktur Utama: Subakti Syukur
- Direktur Keuangan: Donny Arsal
- Direktur Bisnis: Mohammad Sofyan
- Direktur Pengembangan Usaha: Arsal Ismail
- Direktur Human Capital dan Transformasi: Enkky Sasono Anas Wijaya
- Direktur Operasi: Fitri Wiyanti.
Selain merombak susunan Dewan Komisaris dan Direksi, RUPST Jasa Marga juga memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham. Jumlahnya sebesar Rp 110,36 miliar atau 5% dari laba bersih perseroan 2019, dengan nominal dividen Rp 15,2 per saham.
Besaran dividen tersebut, ditentukan dengan pertimbangan saat ini Jasa Marga tengah melakukan ekspansi bisnis jalan tol dan perlu memperkuat likuiditas di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Pada 2019, pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru menyumbang peningkatan total aset sebesar Rp 99,68 triliun atau meningkat sebesar 20,94% dari 2018.
Di sisi lain, Jasa Marga juga mencatat pertumbuhan EBITDA mencapai nilai Rp6,88 triliun atau tumbuh sebesar 14,26% dari tahun 2018, sedangkan untuk Margin EBITDA sebesar 62,65%.
Selain itu, perseroan juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 10,98 triliun, tumbuh 12,26% dari 2018. Jumlah ini berasal dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 10,13 triliun, naik 12,11% dari 2018. Kemudian, disumbang pula dari pendapatan usaha lain sebesar Rp 853,47 miliar, naik 14,08% dari 2018.
Hingga akhir tahun 2019 Jasa Marga tercatat telah mengoperasikan total 1.162 Km jalan tol baru, meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan jumlah jalan tol operasi pada awal 2015.
(Baca: Mandiri Manajemen Investasi Gandeng Jasa Marga Rilis KIK-EBA)