Kerek Laba, Bukit Asam Genjot Produksi Batu Bara Kalori Tinggi

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Aktivitas di tambang batu bara legal di Baru Tengah, Kalimantan Timur (19/1/2019).
Editor: Ekarina
17/9/2019, 19.42 WIB

Turunnya laba bersih perseroan disebabkan oleh kenaikan biaya jasa penambangan seiring dengan peningkatan produksi dan peningkatan nisbah kupas (stripping ratio).

Di sisi lain, pendapatan usaha BUMN ini pada semester I 2019 tercatat turun tipis 0,95% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 10,6 triliun. Penurunan pendapatan terutama dipengaruhi oleh harga jual rata-rata batu bara yang turun 6,8% menjadi Rp 778.821 per ton.

(Baca: Harga Batu Bara Anjlok, Bukit Asam Efisiensi Kurangi Stripping Ratio)

Harga batu bara global maupun dalam negeri  hingga saat ini tercatat masih mengalami penurunan signifikan. Pada September 2019, Harga Batu Bara Acuan (HBA) dengan kalori 6.322 berada di level US$ 65,79 per ton. Sedangkan pada tahun lalu harganya sempat menyentuh US$ 100 per ton.

Adapun volume produksi PTBA pada semester I 2019 meningkat sebesar 9,7%. menjadi 13,40 juta ton. Naiknya volume penjualan seiring meningkatnya produksi batu bara sebesar 14,1% menjadi 12,8 juta ton dan kapasitas angkutan batu bara sebesar 5,5%.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati