"Kami masih menunggu keputusan pemerintah tentang perpanjangan kontrak. Semua bisa kami buat kalau sudah ada kepastian," kata Vice President Investor Relations and Chief Economist Bumi Resources Achamd Reza Widjaja.
(Baca: BRMS Raih Laba Rp 1,15 miliar pada Kuartal I 2019)
Selain itu, kinerja perseroan melambat pada Semester I 2019. Hal ini disebabkan oleh harga batu bara yang menurun dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Kemudian berdampak terhadap penjualan.
Laba bersih perseroan anjlok 42,9% menjadi US$ 80,67 juta pada Semester I 2019. Hal ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan usaha 14,15% menjadi US$ 481,35 juta.
Penurunan terjadi di ekspor batu bara untuk pihak ketiga sebesar 16% menjadi US$ 203.36 juta. Penjualan batu bara untuk pihak ketiga dalam negeri atau domestik juga turun 16% menjadi US$ 203.36.
(Baca: Harga Batu Bara Anjlok, Indo Tambangraya Tetap Pertahankan Produksi)