Tahun Depan, Pertamina Tak Ada Rencana Akuisisi Blok Migas

Pertamina Hulu Energi
28/11/2018, 12.35 WIB

PT Pertamina (Persero) tak merencanakan akuisisi blok minyak dan gas bumi (migas) untuk tahun depan. Padahal, sebelumnya ada rencana untuk mengakuisisi beberapa blok migas.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan fokus perusahaan tahun depan adalah memaksimalkan produksi dari blok yang saat ini dikelola. Tak hanya itu, Pertamina akan fokus pada transisi Blok Rokan.

Blok Rokan sebenarnya baru akan dikelola Pertamina setelah kontrak berakhir 2021. Namun, pemerintah sudah menyerahkan blok yang kini dikelola Chevron Indonesia kepada Pertamina. “Tahun depan kami masih fokus di eksisting dan Rokan. Fokus kam tahun depan produksi kita sehat," kata dia di Jakarta, Rabu (28/11).

Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury memastikan pihaknya akan segera menandatangani kontrak Blok Rokan dengan skema gross split dalam waktu dekat. "Sebelum akhir tahun ini," kata dia. Pertamina menargetkan dengan mengelola Rokan, perusahaan pelat merah itu akan menyumbang 60% produksi minyak nasional.

Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati mengatakan perkiraan investasi sektor hulu migas Pertamina tahun depan sebesar US$ 2,5 miliar hingga 3 miliar. Sedangkan tahun ini US$ 2,3 miliar sampai 2,4 miliar.

Investasi itu belum termasuk untuk Blok Rokan. Adapun, Pertamina akan membayar bonus tanda tangan sebesar US$ 784 juta.

Menurut Meidawati, investasi itu meningkat seiring kenaikan target produksi. Tahun depan, produksi minyak Pertamina sebesar 414 ribu barel per hari (bph) atau naik dari produksi awal 407 ribu bph setelah evaluasi. Sedangkan, target produksi gas 2944 MMscfd. Adapun, target tahun ini, produksi minyak hanya 400 ribu bph dan gas 3.069 MMscfd.

Tahun depan produksi minyak diperkirakan naik karena beberapa lapangan memiliki kinerja yang baik. Salah satunya adalah produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip. Lalu dari PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Internasional, dan PT Pertamina Hulu Indonesia. Sementara itu, produksi gas turun karena ada beberapa kendala di lapangan.

(Baca: Investasi Hulu Pertamina untuk Tahun Depan Naik Hingga US$ 3 Miliar)

Sementara itu, awal tahun lalu, Mantan Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik pernah berencana akan mengakuisisi lapangan migas baru di Aljazair yakni MLN 2.  Pertamina juga sudah mengelola lapangan MLN di Aljazair.