PT Pertamina (Persero) menyatakan belum mencari mitra dalam mengelola Blok Sanga-Sanga di Kalimantan Timur. Perusahaan pelat merah ini mengaku masih fokus pada proses transisi, agar produksi migas di blok tersebut tidak menurun.

 “Yang menjadi konsentrasi kami adalah orang-orang di sana, seluruh sistem organisasi. Ini harus kami keep, kami amankan dulu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, saat ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Jumat (22/6).

Nicke mengatakan Pertamina tidak ingin produksi minyak dan gas terganggu dengan adanya perubahan di Blok Sanga-Sanga. Apalagi ditambah dengan adanya mitra baru. Makanya, saat ini Pertamina hanya fokus untuk melakukan pemeliharaan di blok tersebut.

(Baca: Dirjen Migas: Pertamina Bisa Raup US$ 1 M dari Jual Hak Kelola Blok)

“Jadi, dalam masa transisi ini semuanya bisa bekerja di posisi yang sama supaya produksi terjaga,” kata Nicke. Dengan begitu, Pertamina masih memegang kendali penuh di Blok Sanga-Sanga. Hingga saat ini, Pertamina masih memegang 100 persen hak kelola Blok Sanga-Sanga, yang sebelumnya dipegang oleh VICO.

Sebelumnya memang ada beberapa kontraktor yang berencana menjadi mitra Pertamina dalam mengelola Blok Sanga-Sanga. Beberapa perusahaan tersebut adalah PT Karunia Utama Perdana dan OPICOIL Houston Inc. Bahkan, saat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) awal April lalu, Direktur Jenderal Migas Djoko Siswanto  sempat mengumumkan pembagian hak kelola itu. PT Karunia Utama Perdana memiliki hak kelola sebesar 13,72% dan OPICOIL Houston Inc sebesar 8,78%.

Halaman: