Menurut Hendra, permasalahan kepailitan Petroselat berlarut-larut karena PT Sugih Energy Tbk memiliki masalah keuangan. Sedangkan PetroChina malah melihat kepailitan petroselat sebagai kesempatan mengambil alih wilayah kerja selat panjang tanpa harus membeli saham Sugih maupun berhadapan dengan para kreditur.

Sikap PetroChina itu pun menuai reaksi dari pada kreditur Petroselat. “Kami juga ungkap rasa kecewa dengan sikap PetroChina yang seolah mau enak sendiri itu. Kami usul supaya PetroChina jangan diberikan konsesi wilayah kerja lain sampai mereka selesaikan masalah di Selat Panjang,” ujar Hendra.

Dalam pertemuan itu, pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berjanji untuk memediasi para kreditur dengan para stakeholders (pemangku kepentingan). Mereka juga meminta kreditur Petroselat memberikan kronologis dan melengkapi dokumen.

(Baca: Kreditur Petroselat Surati Jonan Larang PetroChina Kelola 7 Blok Migas)

Rencananya kreditur Petroselat akan menyerahkan seluruh dokumen terkait pekan depan. “Setelah itu akan dilakukan pertemuan-pertemuan berikut,” kata Hendra.

Halaman: