Pemerintah Janjikan Valuasi Saham Freeport Selesai Bulan Depan

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.
27/11/2017, 20.41 WIB

Pemerintah berjanji akan merampungkan proses valuasi harga saham divestasi PT Freeport Indonesia bulan depan. Ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian ESDM serta PT Freeport Indonesia di Jakarta, Senin (27/11).

Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu mengatakan dalam rapat tertutup itu, pemerintah menjajikan penyelesaian divestasi saham Freeport. "Tadi kami dijanjikan sama pemerintah, divestasi akan selesai Desember atau akhir tahun 2017 ini,"kata dia usai rapat di Gedung DPR Jakarta, Senin (27/11).

Dalam rapat itu juga disebutkan kalau tahapan divestasi akan berlangsung secara bertahap dan selesai sepenuhnya paling lambat 2019.  Dalam hal ini, DPR mendukung langkah pemerintah mengambil saham divestasi itu melalui induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

 Adapun nantinya holding BUMN tambang ini akan dipimpin PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum.  "Inalum sudah siap, finansialnya bagus," kata Gus. 

Selain valuasi saham Freeport, pemerintah menjanjkan penyelesaian tiga isu negosiasi lainnnya. Sebagai gambaran ada empat poin negosiasi antara pemerintah Indonesia dan Freeport yang selama ini masih berjalan yakni ketentuan fiskal dan perpajakan baik pusat maupun daerah, divestasi 51%, kelangsungan operasi setelah kontrak habis 2021 dan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).

Di tempat yang sama, Direktur and Eksekutif Vice President Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan pihaknya siap melepas 51% saham Freeport kepada pemerintah Indonesia. "Harapannya semua itu bisa deal paling lambat akhir tahun,"kata dia.

Apabila valuasi saham Freeport berhasil disepakati akhir tahun ini, maka akan kedua belah pihak akan segera menandatangani Exchange Agreement.  Isi perjanjian itu mengenai divestasi saham. 

Setelah perhitungan divestasi saham selesai, Freeport akan fokus menjalankan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter).  "Kan kami menunggu semuanya selesai sepakat dengan pemerintah, baru smelter jalan,"kata Tony.

Data Freeport Indonesia yang dipaparkan dalam rapat tertutup menyebutkan biaya kapital pembangunan smelter Freeport sebesar US$ 2,2 miliar. Adapun realisasi pengeluaran biaya pembangunan smelter sampai September 2017 sudah 62% dari total yang dibutuhkan proyek tersebut. 

Sementara itu Freeport telah menunjuk Sucofindo sebagai verifikator independen untuk menilai kemajuan proyek smelter. Saat ini proses verifikasi masih berlangsung dan targetnya selesai akhir November 2017. Hasil sementara verifikasi menunjukkan bahwa kemajuan fisik proyek sudah mencapai 15%. Adapun smelter tersebut ditargetkan selesai paling lambat pada 2022. 

Smelter Freeport itu akan dibangun di Gresik Jawa Timur. Pabrik ini memakai teknologi dari Mitsubishi Continous Copper Smelting and Coverting Process. Kapasitas input konsentrat pada smelter tersebut sebesar 2 juta ton per tahun.

(Baca: Menteri BUMN Sebut Tiga Masalah Negosiasi Divestasi Saham Freeport)

Produk utama dari smelter itu adalah katoda tembaga sebesar 460 ton per tahun. Kemudian produk sampingnya adalah lumpur anoda sebesar 5.800 ton per tahun. Sementara limbah smelter terdiri dari limbah asam sulfat sebesar 1,9 juta ton per tahun, terak tembaga sebesar 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebesar 153 ribu ton per tahun.