Saat ini pembangunan laboratorium tersebut, sudah memasuki tahap pembahasan anggaran. Sebelumnya, juga sudah menyelesaikan detail rancangan enginering, uji tapak, dan uji kelayakan (feasibility study). Targetnya laboratorium ini mulai dibangun tahun depan.

Ada dua lokasi yang diusulkan untuk pembangunan PLTN, yakni Bangka Belitung dan Kalimantan Timur. Kedua daerah ini dipilih, karena dinilai tidak rawan gempa bumi ataupun tsunami. PLTN komersial ini ditargetkan dapat menutupi kebutuhan listrik dalam lima tahun ke depan.

(Baca: Nuklir Penopang Energi Asia)

Dalam hal riset pembangunan PLTN ini, kementerian akan bekerja sama dengan Jerman, Finlandia, Rusia, Jepang, dan Korea Selatan. Mengenai urusan komersial, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Nasir mengaku sudah banyak investor yang berminat pada proyek ini. Bahkan, kata dia, banyak negara yang siap untuk berinvestasi di PLTN. "Investor rebutan (investasi PLTN) bukan hanya mau. Indonesia saja yang belum berani atau membuka," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati