Kemenko Marinves Sebut Chevron Lanjutkan Investasi di Blok Rokan

Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi logo Chevron
18/6/2020, 21.11 WIB

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan Chevron Pacific Indonesia (CPI) berkomitmen melanjutkan investasi di Blok Rokan tahun ini. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut tengah merampungkan proses audit lingkungan.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Purbaya Yudhi Sadewa, tak ada hambatan dalam proses investasi Chevron di Blok Rokan. Setelah audit rampung, perusahaan akan memastikan besaran dananya.

"Bila semua setuju, akan ada pendandatanganan kerja sama Head of Agreement (HoA)," ujar Purbaya kepada Katadata.co.id, Kamis (18/6). (Baca: SKK Migas Tagih Chevron Lanjutkan Pengeboran Blok Rokan Tahun Ini)

Selain itu, draf kesepakatan pengeboran di Blok Rokan antara pemerintah dengan Chevron telah disiapkan. Dengan begitu, perusahaan dapat mulai mengebor di blok minyak dan gas (migas) ini pada November.

“Setelah itu jelas, langsung bisa mengebor," kata Purbaya. (Baca: SKK Migas: Kesepakatan Pengeboran Blok Rokan oleh Chevron Tertunda WFH)

Pengeboran sumur di Blok Rokan itu sangat penting untuk dilakukan. Sebab, hal ini dapat menahan laju penurunan produksi saat alih kelola berlangsung antara Chevron dan Pertamina.

Sebelumnya, SKK Migas menyatakan akan memulai pengeboran di Blok Rokan pada tahun ini. Nilai investasi kegiatan ini mencapai US$ 152 juta atau setara Rp 2,38 triliun.

Wakil Kepala SKK Migas Fataryani Abdurrahman menjelaskan, nilai investasi tersebut dihitung ketika harga minyak tinggi. Dengan kondisi harga minyak yang berfluktuatif seperti sekarang ini, ia berharap nominal investasi dapat berubah.

"Mudah-mudahan dengan kondisi sekarang, investasi bisa kurang," kata Fatar. (Baca: SKK Migas: Chevron Siapkan Rp 2,38 Triliun untuk Mengebor Blok Rokan)

SKK migas pun telah mengkaji beberapa skenario investasi pengeboran Blok Rokan, dengan memperhitungkan beragam besaran harga minyak. Dana investasi yang akan disediakan oleh Chevron ini akan dikembalikan oleh pemerintah dengan skema kontrak cost recovery.

Fatar mengatakan, Chevron berencana mengebor 11 sumur baru pada November. Kemudian, Chevron melanjutkan pengeboran 93 sumur baru dan 11 sumur konversi menjadi sumur produksi pada tahun depan.

Berdasarkan perhitungan SKK Migas, 11 sumur yang akan dibor pada tahun ini bisa mendongkrak kenaikan produksi 3.000 barel minyak per hari (bopd). Sedangkan pengeboran sumur pada 2021 dapat menambah produksi 9.000 bopd.

(Baca: Pertamina Putuskan Mengebor 44 Sumur Blok Rokan Tahun Depan)

Reporter: Verda Nano Setiawan