PLN Produksi Listrik dari Pembangkit Pikohidro dengan Air Limpahan

Arief Kamaludin|KATADATA
Logo PLN. PLN mengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).
Editor: Ekarina
19/7/2020, 14.36 WIB

Adapun, listrik yang dihasilkan dari pikohidro ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pasokan listrik dan digunakan sebagai sumber listrik penerangan jalan desa di sekitar lokasi PLTM.

Sistem kelistrikan Luwuk sendiri memiliki beban puncak sebesar 18 megawatt (MW), yang mana 37% pasokan menggunakan energi terbarukan tenaga air yaitu PLTM Hanga-Hanga, PLTM Kalumpang, PLTM Hanga-Hanga II dan PLTM Lambangan.

Baca Juga

  • Pasokan Surplus, PLN Cukupi Kebutuhan Listrik Enam Proyek Smelter

Dengan potensi yang ada tersebut, pihaknya terus berupaya untuk mendorong penggunaan pikohidro dengan memanfaatkan air limpahan PLTM. Pemanfaatan dilakukan di daerah terpencil yang memiliki potensi air untuk menghasilkan tenaga listrik.

"Kami terus melakukan eksplorasi mencari daerah-daerah yang memiliki potensi air guna menghasilkan listrik melalui pikohidro ini, khususnya daerah-daerah terpencil di Sulawesi dan Papua, termasuk di sekitar Luwuk," kata Huda.

Selain di Luwuk, PLN sebelumnya telah menggunakan pikohidro untuk menghasilkan listrik,  di Taman Mudal Kulon Progo, Yogyakarta berkapasitas 8 kW, Taman Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat dengan kapasitas 4 kW. Lalu, di Kwedamban, Borme, Pegunungan Bintang, Papua, dengan kapasitas 1 kW.

Hingga Mei 2020, secara nasional kapasitas pembangkit EBT perusahaan telah mencapai 7.963 MW.  Perusahaan listrik negara ini pun menargetkan bauran energi baru terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan