Kementerian ESDM Tak Naikkan Target Produksi Batu Bara Tahun Depan

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Ilustrasi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi batu bara di 2021 mencapai 550 juta ton.
10/12/2020, 12.38 WIB

Harga Batu Bara Acuan Naik di Desember 2020

Harga batu bara acuan alias HBA pada Desember 2020 pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel) sebesar US$ 59,65 per ton. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 7,07% atau US$ 3,94 per ton dibandingkan November.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya MIneral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan, penyebab kenaikan harga ini tak lepas dari meningkatnya permintaan pasar global. 

Jepang, Korea Selatan, dan India sedang gencar-gencarnya melakukan impor batu bara dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan industrinya. "Ini menandakan pulihnya industri di negara-negara tersebut," kata Agung berdasarkan keterangan tertulis, Rabu (3/12).  Faktor lainnya,  penandatanganan kesepakatan ekspor batu bara RI ke Tiongkok. 

Dalam tiga bulan terakhir, pergerakan HBA terus naik setelah hampir sepanjang tahun mengalami kelesuan akibat pandemi Covid-19. Pada Oktober, misalnya, harga batu bara di angka US$ 51 per ton dan bulan sebelumnya hanya di angka US$ 49,42 per ton. Secara keseluruhan, rata-rata harga acuan batu bara sepanjang 2020 sebesar US$ 58,17 per ton. 

Sebagai informasi, penentuan harga acuan tersebut berdasarkan  rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan