Pasca-Kebakaran Kilang Balongan, BPH Migas Pastikan Pasokan BBM Aman

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.
Asap hitam mengepul dari kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021).
29/3/2021, 17.59 WIB

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan penyaluran bahan bakar minyak atau BBM, khusunya wilayah Jakarta, tetap berjalan normal. Tidak ada gangguan pasokan pasca terbakarnya tangki T-301G di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. 

Kepala BPH Migas M Fansurullah Asa mengatakan pihaknya bersama PT Pertamina (Persero) telah melakukan mitigasi agar suplai BBM tetap berjalan normal.

Pertamina memiliki skenario pola RAE (regular-alternative-emergency) untuk mengalihkan suplai BBM dari Kilang Cilacap melalui Terminal BBM (TBBM)  Bandung Raya (TBBM Ujung Berung/Padalarang) maupun dari TBBM Tanjung Gerem. 

“Masyarakat tidak perlu panik atau melakukan penimbunan karena BBM tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik dan tidak ada kendala,” kata Ifan, sapaan Fanshurullah dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/03/21).

Ketersediaan dan pendistribusian BBM tidak boleh terkendala dengan insiden kebakaran tersebut. Untuk itu, BPH Migas akan tetap melakukan pengawasan terhadap ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM bahkan menjelang bulan puasa dan Lebaran 2021.

Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan, secara nasional stok BBM maupun avtur masih aman. Stok gasoline (bensin)  masih di angka 10,5 juta barel atau cukup untuk 27 sampai 28 hari. Sedangkan untuk solar masih ada stok 8,8 juta barel atau bertahan hingga 20 hari ke depan.

"Stok nasional BBM, kami sampaikan kondisi stok nasional sangat aman. Jadi masyarakat tidak perlu panik, stoknya berlebih," ujar Mulyono dalam konferensi pers, Senin (29/3). 

Sedangkan untuk avtur, kata Mulyono masih ada stok 3,2 juta barel atau cukup untuk 74 hari. "Jadi kami memastikan bahwa tidak ada kelangkaan BBM maupun avtur. Semua stok aman," tambah Mulyono.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga (Commercial & Trading) Mas'ud Khamid meminta masyarakat tidak melakukan panic buying. Pertamina memastikan stok masih sangat cukup dan tidak akan ada kelangkaan BBM.

Pertamina sudah bisa memonitor langsung stok BBM yang ada di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang terdigitalisasi. “Layanan kami dalam posisi normal," ujar Mas'ud.

Pertamina Padamkan Pusat Titik Api

Kilang minyak atau Refinery Unit (RU) VI Balongan meledak dan terbakar pada pukul 00.45 WIB semalam. Keberadaannya memiliki peran strategis dan vital dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke pusat bisnis. Terutama ke wilayah Jakarta, Baten, dan sebagian Jawa Barat. 

Produk BBM kilang ini tersalurkan melalui Terminal BBM (TBBM) Balongan, TBBM Cikampek, dan TBBM Jakarta Group (Plumpang dan Tanjung Priok) yang terhubung dengan fasilitas pipa berdiameter 16 inchi dan panjang 228 kilometer. 

Tim Emergency Pertamina telah berhasil mengisolasi dan mendinginkan area sekitar kebakaran hingga memadamkan pusat titik api. “Api telah dapat dilokalisasi sehingga tidak meluas ke area sekitarnya,” kata Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto.

Tim tersebut melokalisasi titik api di dalam bundwall atau tanggul di sekeliling tangki T-301. Pemadaman juga dilakukan dengan menggunakan foam atau busa ke perimeter bundwall dan Pusat nyala api. 

Untuk mengatasi kebakaran, Pertamina mengerahkan 10 mobil pemadam kebakaran, yang terdiri dari mobil Damkar Pertamina Group (Pertamina Pusat, Pertamina EP, Pertamina Region Jawa Bagian Barat, dan Politama), serta instansi terkait.

Reporter: Verda Nano Setiawan