Mulai April, Listrik Rumah Tangga Bersubsidi Tak Lagi Gratis

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.
Ilustrasi. Pemerintah memutuskan mengurangi stimulus listrik bagi pelanggan rumah tangga bersubsidi, bisnis, dan industri kecil mulai April 2021.
30/3/2021, 13.50 WIB

Padahal yang dilakukan adalah penurunan stimulus akibat pandemi Covid-19. Untuk itu, ia menghimbau PLN dapat membuka posko pengaduan lebih luas, mengingat penurunan diskon tarif listrik ini berpotensi menimbulkan perdebatan masyarakat. "Saya minta agar lebih membuka kanal pengaduan," kata Tulus.

Yang sangat membutuhkan insentif tarif listrik ini, menurut Tulus, sebenarnya adalah masyarakat yang tinggal di perkotaaan karena harus melakukan pekerjaan dari rumah akibat pandemi Covid-19. 

Sedangkan masyarakat di desa, yang berprofesi sebagai petani dan pekebun, masih tetap bekerja tanpa hambatan. "Urgensi lebih banyak dan penting untuk masyarakat perkotaan," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan keputusan penurunan diskon tarif listrik menyesuaikan kondisi ekonomi terkini. “Kami melihat perekonomian sudah mulai tumbuh,” katanya

Dengan pemangkasan itu, alokasi stimulus pada triwulan kedua nanti menjadi Rp 1,88 triliun. Angkanya lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai Rp 3,79 triliun. Total kebutuhan stimulus diskon listrik pada paruh pertama 2021 adalah Rp 5,67 triliun dan menyasar 32,5 juta pelanggan PLN.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan