PLN Minta Pemerintah Terlibat di Lelang Pembangkit Listrik Blok Rokan

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Ilustrasi.
30/4/2021, 15.04 WIB

Adapun tawaran PLN sebesar Rp 436 miliar - 508 miliar jauh di bawah permintaan Chevron Standard Limited (CSL) senilai US$ 300 juta (Rp 4,36 triliun). CSL menguasai 95% saham Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang merupakan pemilik pembangkit listrik tersebut.

PLN menganggap harga lelang pembangkit listrik oleh Chevron senilai Rp 4,36 triliun tak masuk akal. Pasalnya nilai aset pembangkit yang dibeli 20 tahun silam itu hanya US$ 190 juta atau sekitar Rp 2,76 triliun.

"Ini adalah aset yang akan dijual bukan kesempatan, sehingga harga yang ditawarkan itu gak masuk akal sampai di atas US$ 300 juta," kata Bob dalam webinar bertajuk 'Pengaman Aset Negara dan Keberlanjutan Pasokan Listrik di Blok Rokan', beberapa waktu lalu, Kamis (8/4).

Ia pun meminta agar proses tender dapat dilakukan secara adil. Bob menilai proses tender yang saat ini berlangsung seperti ditutup-tutupi untuk mencari harga tertinggi. "Sengaja ditutupi untuk dapat nilai yang tinggi sebagai bangsa Indonesia ini adalah aset yang sudah dimanfaatkan," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan