Kelola Blok Rokan, Pertamina Diberi Target Lifting Minyak 170.000 bph

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Ilustrasi pengeboran minyak.
3/8/2021, 11.19 WIB

SKK Migas menargetkan level produksi siap jual atau lifting minyak Blok Rokan tahun ini dapat mencapai 170 ribu barel per hari (bph). Angka ini lebih tinggi dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar 165 ribu bph.

Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan bahwa agar lifting minyak Blok Rokan tahun ini bisa melampaui target APBN, Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku pengelola berikutnya diharapkan dapat melanjutkan program pengeboran yang telah dikerjakan Chevron Pacific Indonesia (CPI) secara masif.

"Kami berharap setelah tanggal 9 Agustus PHR akan langsung tancap gas melanjutkan program pengeboran yang lebih masif, harapannya di akhir tahun semoga produksi Rokan bisa dekat ke 170,000 BOPD (barrel of oil per day)," kata Benny kepada Katadata.co.id, Selasa (3/8).

SKK Migas dan PHR saat ini juga sedang membahas Pre-work Program and Budget (WP&B) Blok Rokan. Dalam pembahasan tersebut produksi blok migas terbesar di Indonesia ini bahkan ditargetkan dapat naik mencapai 180 Ribu BOPD pada 2022.

Menurut Benny saat ini semua pihak tengah fokus agar proses alih kelola yang akan berlangsung pada 9 Agustus mendatang dapat berjalan lancar. Bahkan tim transisi yang terdiri dari SKK Migas, CPI, dan PHR hampir setiap hari menggelar rapat secara virtual untuk meyakinkan progres dari semua target tim transisi terpenuhi.

Adapun isu proses alih kelola yang saat ini terus dibahas diantaranya yakni mulai dari migrasi data, pengeboran sumur, IT, kontrak, proyek EOR, listrik, SDM, dan lainnya. "Semua sejauh ini progresnya sangat baik. Kami berharap mudah-mudahan alih kelola Blok Rokan bisa jadi contoh proses transisi yang mulus," kata dia.

Simak kinerja lifting minyak Chevron di Blok Rokan pada databoks berikut:

Chevron Pamit

Sepekan jelang alih kelola Blok Rokan, Chevron menyampaikan salam perpisahan kepada seluruh karyawannya. Kegiatan ini dilaksanakan selaras dengan terminasi akhir masa kontrak pada 8 Agustus mendatang dan perpindahan mayoritas karyawan ke operator berikutnya yaitu PHR.

Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & Presiden Direktur CPI Albert Simanjuntak mengatakan, Blok Rokan merupakan aset strategis yang penting bagi penerimaan negara dan daerah, perekonomian masyarakat, serta ketahanan energi nasional. Oleh karena itu kebanggan bagi Chevron dapat mengelola aset ini dengan baik.

“Terima kasih atas dedikasi dan kinerja puluhan ribu karyawan CPI, termasuk para pensiunan, atas bakti mereka kepada perusahaan selama bertahun-tahun demi menghasilkan energi untuk bangsa dan negara," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (2/8).

Albert berharap nilai-nilai dan kualitas yang dimiliki karyawan, seperti integritas, disiplin dalam mengutamakan keselamatan, menghargai keberagaman, perlindungan terhadap lingkungan dan manusia serta kemitraan yang terjalin baik dengan para pemangku kepentingan dapat diterapkan.

Sehingga, terus memberikan manfaat dan keberhasilan di mana pun para karyawan CPI berada di masa depan. Di samping itu, CPI juga berupaya memastikan kesiapan lebih dari 2.700 pegawainya menjelang bergabung dengan PHR. Menurut Albert CPI juga telah menyiapkan kapabilitas organisasi.

Beberapa diantaranya seperti menggelar berbagai forum komunikasi dan program pembekalan seperti persiapan teknis transisi, pengembangan mental yang positif menghadapi perubahan, hingga pengelolaan finansial.

”Kinerja WK Rokan yang kokoh selama ini tidak lepas dari faktor sumber daya manusia di belakangnya, yakni para pegawai dengan keahlian, budaya dan etos kerja yang telah tertanam. Kami optimistis bahwa mereka akan mampu mempertahankan kinerja WK Rokan dan dapat berkontribusi signifikan bagi perusahaan yang baru,” kata Albert.

Reporter: Verda Nano Setiawan