Tambahan Kapasitas Pembangkit Listrik 40,8 GW di 2030, Ini Rinciannya

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Foto udara Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) melalui Compressed Natural Gas (CNG) Jakabaring di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (16/4/2021).
5/10/2021, 13.55 WIB

Pencapaian target bauran EBT juga akan dipenuhi oleh program Co-firing PLTU dengan Biomassa dengan tetap memperhatikan lingkungan untuk ketersediaan pakan ternak.

Adapun guna meningkatkan keandalan listrik dan meningkatkan penetrasi EBT yang lokasi sumber energinya jauh dari pusat demand listrik. Pemerintah saat ini juga tengah mendorong pengembangan interkoneksi listrik dalam pulau maupun antar pulau.

Arifin berharap pada 2024 interkoneksi di dalam Pulau Kalimantan dan Sulawesi sudah terwujud sebagai bagian dari rencana Pemerintah untuk interkoneksi seluruh pulau besar yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Selanjutnya dilakukan kajian untuk interkoneksi antar-pulau yang disebut dengan Super Grid yang menghubungkan antar pulau besar di Indonesia. "Dalam hal ini, selain meningkatkan keandalan juga dapat mengatasi adanya kelebihan pasokan di suatu sistem besar," katanya.

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya agar seluruh desa di daerah 3T dapat memperoleh akses listrik untuk mendukung target Rasio Elektrifikasi 100% pada tahun 2022. Masyarakat yang tidak mampu membayar biaya pasang baru daya listrik juga menjadi perhatian pemerintah.

Direncanakan pada 2022 terdapat sebanyak 80.000 sambungan dengan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) melalui anggaran APBN yang direncanakan Kementerian ESDM. Pemerintah juga mendorong Program Dieselisasi melalui penggantian PLTD dengan Pembangkit EBT sesuai dengan potensi energi terbarukan setempat.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan