SKK Migasmelaporkan bahwa produksi gas di Lapangan Merakes yang dioperatori oleh ENI East Sepinggan Ltd mengalami gangguan di salah satu sumurya. Akibat kejadian tersebut, perusahaan asal Italia ini mengalami kehilangan produksi sebesar 60 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, mengatakan produksi di lapangan Merakes mengalami gangguan karena adanya masalah subsurface atau di bawah permukaan laut. Namun saat ini pihaknya bersama operator tengah berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Betul, sumur Merakes-7 shut in karena masalah subsurface. Loss production sekitar 60 MMSCFD," ujar Julius kepada Katadata.co.id, Selasa (9/11).
Proses perbaikan sumur sendiri masih menanti kedatangan dari kapal dan ROV (Remotely Operated Vehicle) atau robot penyelam nirawak. Julius memperkirakan peralatan tersebut baru tersedia pada pertengahan Desember.
Berdasarkan catatan Katadata.co.id, Lapangan Merakes mulai beroperasi pada April 2021 dengan nilai proyek sebesar US$ 1,3 miliar. Proyek ini sebelumnya diperkirakan akan menambah pasokan produksi gas nasional sebesar 368 MMSCFD pada saat puncak produksi.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sebelumnya mengatakan proyek ini awalnya ditargetkan dapat onstream lebih cepat pada kuartal III 2020. Namun karena pandemi, membuat target tersebut harus bergeser ke kuartal 1 2021 seperti yang tertuang dalam persetujuan POD (plan of development).
"Tetapi kami bersyukur proyek ini dapat direalisasikan dan proses onstreamnya berjalan mulus," kata Dwi beberapa waktu lalu.
Menurut dia hal terpenting dalam pengembagan Lapangan Merakes yang berlokasi di Cekungan Kutai, lepas pantai Kalimantan Timur ini adalah kemampuan sinergi untuk meningkatkan keekonomian proyek.
Kedekatan penemuan Lapangan Merakes dengan floating production unit (FPU) Jangkrik memungkinkan ENI memaksimalkan sinergi dengan infrastruktur terdekat yang telah ada menggunakan skema pemakaian fasilitas bersama.
"Ini perlu ditingkatkan karena potensi yang masih cukup besar dari WK East Sepinggan, Muara Bakau ataupun WK-WK lainnya di sekitar fasilitas JPU Jangkrik," kata dia. Simak databoks berikut:
Adapun produksi gas dari Lapangan Merakes akan dikumpulkan di manifold bawah laut untuk kemudian dialirkan ke FPU Jangkrik yang terletak sekitar 45 km dari manifold Merakes. Selanjutnya, gas tersebut akan diproses di FPU Jangkrik lalu dikirim ke onshore receiving facility (ORF) Senipah melalui jalur pipa ekspor Jangkrik.
Proyek pengembangan Lapangan Merakes merupakan proyek laut dalam hingga mencapai kedalaman 1.500 meter di bawah permukaan laut. Proyek ini memiliki lima sumur produksi dengan total kapasitas produksi mencapai 450 MMSCFD atau 85.000 barel setara minyak per hari (BOEPD).
Kontribusi produksi dari Lapangan Merakes, akan menambah suplai gas untuk Provinsi Kalimantan Timur. Sebagian besar akan diprioritaskan untuk konsumen domestik antara lain industri pupuk dan kelistrikan di Kalimantan Timur serta diolah di Kilang Bontang menjadi LNG.