PLN Optimistis Produsen Batu Bara Penuhi Komitmen DMO 2021

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.
Pekerja beraktivitas di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (Gitet) transmisi Jawa bagian timur dan Bali di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (8/4/2020).
16/11/2021, 10.47 WIB

Adapun untuk pemegang izin PKP2B telah terealisasi sekitar 41,77 juta MT dari total kontrak pasokan untuk sektor kelistrikan sebesar 46,95 juta MT sampai dengan Desember 2021.

"Kami ucapkan terima kasih atas kontribusi para mitra pemasok batu bara ke sektor kelistrikan demi menghadirkan listrik yang andal ke masyarakat," kata Agung.

Sebelumnya Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan bahwa banyak produsen batu bara yang belum memenuhi kewajiban DMO-nya hingga Oktober 2021. Beberapa nama yang disebutkan seperti Adaro Indonesia, Arutmin Indonesia, dan Musi Prima Coal.

Berdasarkan catatan PLN, Adaro merupakan perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) yang belum memenuhi kontrak penjualan. Dari kewajiban DMO 11,1 juta ton hingga, Oktober ini realisasinya baru mencapai 7,54 juta ton.

Kemudian dari jenis Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK OP) dengan Arutmin Indonesia. Realisasi sampai Oktober 4,3 juta ton dari kewajiban volume DMO sebesar 5,4 juta ton.

Kemudian untuk jenis kontrak selanjutnya IUP PMA dalam hal ini Musi Prima Coal, hingga Oktober realisasi hanya 2 juta ton dari kewajiban DMO 7,6 juta ton. "Gapnya terlalu besar. Dari jenis kontrak IUP OP gapnya juga besar," ujarnya dalam RDP bersama Komisi VII DPR, Senin (15/11).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan