Kenaikan Harga Pertamax Diramal Tak Signifikan Kerek Inflasi

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Operator SPBU menunggu proses penyesuaian atau penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Dago, Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/1/2020).
Penulis: Happy Fajrian
1/4/2022, 18.45 WIB

Senada, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan kenaikan harga Pertamax tak akan berdampak banyak kepada inflasi. “Pertamax penggunanya segmented, jadi saya kira dampak dari penyesuaian ini tidak akan terlalu besar, " kata Mamit beberapa waktu lalu.

Ia juga mengatakan Pertamax sudah selayaknya dinaikkan sejak 2021. Ia menjelaskan idealnya harga Pertamax saat ini dijual di harga Rp 12.000 per liter. Selain itu ia mengatakan bahwa penyesuaian harga yang lakukan oleh Pertamina akan tetap menghitung daya beli masyarakat.

“Pertamina biasanya akan menggunakan promo-promo di Aplikasi My Pertamina sehingga bisa lebih murah dibandingkan SPBU swasta lainnya,” ujar Mamit.

Mulai 1 April 2022, Pertamina telah menetapkan harga baru Pertamax berkisar antara Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per liter. Keputusan menaikkan harga bahan bakar nonsubsidi itu sebagai langkah Pertamina dalam menyikapi harga minyak mentah yang tinggi.

Untuk menekan beban keuangan Pertamina, selain melakukan efisiensi ketat di seluruh lini operasi, penyesuaian harga bahan bakar minyak tidak terelakkan untuk dilakukan namun dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Halaman:
Reporter: Antara